Perjuangan CJH Tertua dan Termuda asal Bengkulu Selatan untuk Naik Haji

Perjuangan CJH Tertua dan Termuda asal Bengkulu Selatan untuk Naik Haji

Meskipun umurnya suda nyaris seabad, Hamidar masih energik. Kepada Bengkulu Ekspress ia menuturkan, uang untuk menunaikan ibadah haji merupakan biaya sendiri, bukan dibiayai anak-anaknya. Meskipun dari 6 anaknya, 4 sudah berkeluarga dan hidup mereka sudah mapan.

“Biaya berangkat ke tanah suci ini saya tidak mau membebani anak-anak, sehingga saya menjual rumah saya satu pintu,” ujarnya mengawali ceritanya kepada Bengkulu Ekspress. Dituturkan Hamidar, ia mendaftarkan CJH pada tahun 2014 lalu. Sebelumnya dirinya membuka rumah makan di Tanah Lapang, Bengkulu Selatan.

Dari hasil usahanya itu mampu menyekolahkan ke-6 anaknya dan membangun rumah bedeng. Sehingga dengan rindu yang sudah tak tertahankan lagi untuk mencium hajarul aswat danberdo’a di makam Rasulullah, ia akhirnya menjual satu pintu dari 3 pintu rumah bedeng yang dimilikinya. Selama di tanah suci, ia mengaku akan berdoa’ agar anak cucu dan cicitnya selalu diberikan kesehatan oleh allah SWT dan dimurahkan rezeki. Ia juga akan berdo’a agar Bengkulu Selatan semakin maju dan masyarakatnya semakin sejahtera, sehingga semakin banyak yang menunaikan ibadah haji.

“Meskipun saya sudah tua, saya berharap selama menunaikan ibadah haji saya tidak merepotkan jamaah lain, saya selalu diberikan kesehatan hingga mampu melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji, dan kembali pulang ke tanah air dengan sehat dan selamat,” tuturnya.

Adapun Ekonur Saputro Laksono mengaku, untuk menunaikan ibadah haji, dirinya sudah menabung sejak masih duduk di bangku SMP. Uang tersebut merupakan bea siswa yang diterimanya. “Untuk biaya naik haji, saya menggunakan uang tabungan saya yang saya kumpulkan sejak SMP,” ujarnya.

Dikatakan Ekonur, ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Sebelumnya orang tuanya dan adiknya sudah berangkat ke tanah suci tahun 2016 lalu. Pada saat pendaftaran sama-sama tahun 2009 lalu. Hanya saja dirinya telat dua minggu, sehingga ia bisa berbarengan dengan papa mama dan adiknya.

Ditambahkannya, di tanah suci nanti, ia akan berdo’a agar seluruh keluarganya diberikan kesehatan dan dilancarkan rezeki. Bahkan dirinya memiliki do’a yang khusus yakni agar istrinya dimudahkan saat persalinan nanti. “Saat ini istri saya hamil 4 bulan, terkhusus untuknya saya berdo’a agar dimudahkan allah SWT saat persalinan nanti. “ demikian Ekonur. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: