Kental Nuansa Adat Jawa, Karawitan hingga Kuda Kepang

Kental Nuansa Adat Jawa, Karawitan hingga Kuda Kepang

//Kemeriahan Prosesi Pernikahan Putri Letnan II CPM Supriyanto

Wajah bahagia tampak di kedua pasangan pengantin baru Bripda Endang Retno Pertiwi dan Bripda Achmad Riyantoni pada pelaksanaan pernikahan keduanya yang dilakukan secara adat Jawa. Pesta pernikahan anak pertama dari Letnan II CPM Supriyanto ini bahkan digelar dengan begitu meriah dengan menghadirkan mulai dari hiburan Band Gajah Mada, Prosesi Karawitan, Campur Sari, pagelaran Wayang Kulit, hingga jaranan kuda kepang.

===== Rewa Yoke D - Kota Bengkulu =====

PERNIKAHAN Bripda Endang Retno Pertiwi dengan Bripda Achmad Riyantoni dilaksanakan pada Sabtu 22 Juli 2017 di Masjid Nur Qolbi Komplek Perumahan Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata (Pepabri) Lingkar Barat Bengkulu. Gelaran pesta pernikahan ini telah digelar sejak enam hari lalu dan telah melalui berbagai prosesi.

Letnan II CPM Supriyanto menjelaskan prosesi pernikahan dengan adat Jawa tersebut. Prosesi pernikahan kedua mempelai telah digelar sejak tanggal 21 hingga 25 Juli 2017. Suasana bahagia dikeluarga Supriyanto masih terasa saat BE berkunjung ke Rumahnya di Komplek Pepabri Lingkar Barat Bengkulu. Dengan ramah Supriyanto menyambut kedatangan BE ke rumahnya.

Supriyanto begitu Ia biasa disapa, dijelaskannya pada tanggal 21 Juli 2017 prosesi dimulai dengan diadakannya hiburan dengan menghadirkan Band Gajah Mada. Kemudian pada tanggal 22 Juli 2017, prosesi dilanjutkan dengan dilakukan acara siraman dan diringi Karawitan Ngesti Budoyo oleh Ibu-ibu PKK Bumi Ayu yang dipimpin oleh Sesepuh Karawitan Se-Provinsi Bengkulu Cipto Diharjo.

\"Selain menggelar Band, kami juga melakukan prosesi siraman adat Jawa untuk mempelai,\" ungkap Supriyanto kepada Bengkulu Ekspress kemarin (24/7).

Diakui Supriyanto, Siraman dilakukan dengan menggunakan Adat Jawa dimana anak perempuannya yang akan menikah dimandikan terlebih dahulu dengan Bunga 7 warna dan air 7 masjid dilanjutkan dengan pamit kepada orang tua untuk melaksanakan pernikahan setelah itu dilanjutkan acara akad nikah dan resepsi.

\"Acara siraman sudah dilakukan dengan bunga 7 warna dan air 7 masjid. Prosesi ini selalu ada dalam pernikahan adat Jawa dan juga dijalani oleh putri kami,\" tutur Supriyanto.

Tak berhenti disitu, setelah acara siraman dan prosesi akad, dilanjutkan acara malam minggu yakni Campur Sari Gajah Maja dengan iringan musik gamelan yang khas dan lantunan suara merdu oleh penyanyi Jawa yang merdu. \"Campur sari tentu tak ketinggalan dalam pernikahan adat Jawa, ini hiburan wajib ada,\" ujar Supriyanto lagi.

Resepsi pernikahan akhirnya digelar pada tanggal 23 di gedung STQ Bengkulu. Resepsipun dilakukan dengan nuansa Adat Jawa yang dipimpin oleh Ngadiono dan Diiringi Campur Sari dimana proses masuk gedung sampai ke kursi pelaminan menggunakan adat Jawa namanya dengan menggunakan cucuk lampah (penunjuk jalan). \"Prosesi resepsi juga kental nuansa adat Jawa karena kami ingin pernikahan putri kami ini benar-enar sakral,\" sambung Supriyanto.

Kembali dari gedung kedua mempelai kembali ke rumah dan melaksanakan pagelaran Wayang Kulit Semalam suntuk dan diiringi oleh campur sari gajah mada. Suara alunan gamelan dan gong serta lantunan suara sinden dari Jawa yang memeriahkan suasana dan membuat keadaan semakin kental dengan tradisi budaya jawa.

\"Pagelaran Wayang Kulit tersebut dimulai dari pukul 21.00 WIB sampai 04.15 WIB dini hari dengan Ki Dalang Degleng Totok Irawan dengan lakon (judul) Parto Kromo maknanya dalam pernikahan untuk menjadi keluarga sakinah Mawada warahma dalam rumah tangga hidup rukun dan damai,\" tambah Supriyanto.

Cerita wayang kulit mengambil jalan hidup kisah Janoko dengan Srikandi yang bisa hidup rukun dan damai. Ajaran Janoko itu memiliki karakter yang tegas dalam mengambil keputusan. Srikandi memiliki sifat penurut terhadap suaminya, meskipun Srikandi termasuk seorang ksatria tetapi memiliki sifat welas asih kepada suaminya. \"Wayang kulit ini memiliki pesan tersendiri bagi kedua mempelai untuk selalu hidup rukun dan damai dalam keluarga,\" ujar Supriyanto.

Tak hanya itu, hiburan Kuda Kepang atau Jaranan dilaksanakan Hari Ini (25/7). Dimana akan dilangsungkan di Gedung Serbaguna Komplek Pepabri dan di Sponsori oleh Rokok Gandum Jaya. Beberapa grub kuda kepang baik dari Padang Serai, Bumi Ayu, Sumber Rejo, Pekik Nyaring Benteng, Tebeng Kota Bengkulu, Lempuing dan dari Kota Bengkulu. \"Yang jelas akan ramai karena diikuti oleh seluruh Jaranan baik di Kota Bengkulu maupun di sekitarnya,\" tambahnya.

Terakhir Supriyanto mengharapkan semua pihak memberikan doa restu kepada kedua mempelai agar sennatiasa hidup rukun dan damai dalam emnjalankan bahtera rumah tangga.

\"Kami mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah hadir dan membantu prosesi pernikahan anak kami. Kami juga mohon doa restu untuk anak-anak kami agar menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah,\" tukas Supriyanto.

Resepsi pernikahan ini dihadiri kurang lebih 2000 undangan yakni Dandenpom Bengkulu Letnan Kolonel CPM Sri Intan Situmorang bersama Kapolres Seluma AKBP Raden Tri Wahyu Budiannto SIK MM, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu H Suharto SE MBA, Direktur Bengkulu Ekspress Sukatno MSI, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Slamet Riyadi, Wakil Bupati Seluma Drs Suparto MSi, dan sesepuh tokoh masyarakat jawa, instansi Polri, Pemerintah dan masyarakat Umum.(Krn/**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: