Serius Garap Wisata Bukit Hitam

Serius Garap  Wisata Bukit Hitam

DINAS Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang serius untuk menggarap wisata Bukit Hitam yang masuk dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA). Disparpora akan bekerjasama dengan Dinas PU untuk melakukan pengecekan dan pembuatan jalan untuk menuju lokasi Wisata Bukit Hitam tersebut. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepahiang, Su\'urdi SSos mengatakan selain dibuktikan dengan adanya MoU dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas PU untuk melakukan pengecekan jalan. Karena pihaknya akan segera melakukan pembangunan jalan menuju lokasi wisata Bukit Hitam.

\"Dengan dibangunnya jalan menuju wisata maka untuk destinasi wisatanya akan mudah dilakukan,\" ungkap Su\'urdi. Su\'urdi menjelaskan, selain melakukan pembangunan destinasi wisata, pihaknya juga akan membangun sarana dan prasarana. Tetapi dalam waktu dekat pihaknya masih menunggu proses pembangunan jalan yang akan dilaksanakan Dinas PU Kabupaten Kepahiang.

\"Setelah jalannya dibangun maka perencanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UK-UPL) setelah itu Detail Engineering Design (DED)nya, akan di garap pada 2018 mendatang,\" jelas Su\'urdi. Ditambahkan Su\'urdi, seluruh proses administrasi telah dilaksanakan serta pembangunan jalannya juga sudah 100 persen, pihaknya tinggal melakukan pembangunan sarana dan prasarana saja.

\"Semoga saja segala rancangan yang telah kita rencanakan akan terealisasi dengan baik. sehingga potensi wisata Kepahiang bisa tergarap,\" tambah Su\'urdi. Terakhir Su\'urdi mengatakan, pembangunan wisata TWA Bukti Kaba akan membutuhkan lahan seluas 10 Ha dan terbagi dalam 7 item bangunan di dalamnya. Pertama pembangunan dan peningkatan jalan wisata kawasan TWA Bukit Kaba, kedua pemanfaatan saran dan prasarana wisata air panas bukit hitam, pembangunan sarana dan prasarana air terjun tujuh bidadari dan air terjun cabang dua, serta pembangunan hutan wana wisata (wisata edukasi).

\"Dari luas lahan 10 Ha dimana 5 Ha untuk wisata edukasi, 2 Ha untuk pembangunan bumi perkemahan dan out bound, 2 Ha untuk fasilitas penakaran primata unggas dan rusa dan 1 Ha untuk pembangunan fasilitas umum, area parkir, auning dan gazebo,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: