Oknum Kades Mengaku Terlena

Oknum Kades Mengaku Terlena

\"Bila

SA, Bengkulu Ekspress - Bila saat video mereka bersama tiga wanita viral di media sosial Facebook dan saat menjalani pemeriksaan di kantor Bupati Seluma, Selasa (11/11). Ketiga oknum kepala desa di Kabupaten Seluma, berinsial Rn, An dan LI memilih bungkam, tidak mau memberikan pernyataan kepada media. Kali ini berbeda, Rabu (12/7), salah seorang kades yanng terlibat dalam video itu, yakni Rn menghubungi BE. Dia memberikan penjelasan mengenai video tersebut. Rn mengaku dirinya bersalah dan menyatakan saat kejadian itu dia terlena.

“Saya mohon maaf atas kelalaian saya kepada seluruh pihak,” ucap Rn saat diwawancarai BE. Untuk saat ini, R mengatakan, pasrah terhadap semua keputusan yang akan diambil Inspektorat Kabupaten Seluma, serta Bupati Seluma terhadap jabatannya sebagai kepala desa. Dirinya mengaku siap jika memang layak diberhentikan dari jabatannya. Sekalipun pahit, Rn berusaha menceritakan kronologis beredarnya video yang dinilai merusak citra kades dan daerah Seluma tersebut sudah lama direkam. Menurutnya, peristiwa itu bermula pada September 2016, dirinya bersama dengan Li dan An ke Kota Bengkulu. Video itu direkam oleh salah seorang wanita muda yang ada di dalam mobil.

Menurut Rn, mereka menempuh perjalanan bersama ketiga wanita itu dari Kota Bengkulu menuju Kabupaten Kepahiang. Kemudian langsung kembali lagi ke Kota Bengkulu. Setalah itu mereka tidak pertama bertemu ketiga wanita itu lagi. Pada April 2017, ada seorang pria menghubungi dirinya. Rn menduga kuat pria yang menghubunginya itu, rekan dari wanita yang berbaju merah yang duduk disebelah An. Pria tersebut mengatakan kalau sudah memiliki foto dan video mereka.

“Pria yang menghubungi saya mengatakan tidak perlu dijelaskan harusnya saya paham. Jika tidak paham, maka foto dan video akan disebarkan kepada semua orang,” ujar Rn. Rn mengatakan, dirinya menyanggupi permintaan pria tersebut, namun harus bertemu. Hanya saja pria yang menghubunginya enggan bertemu. Hingga akhirnya video dirinya bersama kades An dan Li itu diunggah ke Facebook dan menjadi viral di Facebook sejak dua minggu lalu.

“Saya memang salah dan lalai, selama ini saya merasa terlena. Padahal di desa saya termasuk dihormati, serta semua pembangunan saya laksanakan. Tapi sekarang tentunya masyarakat sudah kecewa terhadap saya,” tegas Rn kepada BE kemarin pagi.

Sejak video itu beredar, Rn mengaku dia sudah dikeluarkan dari kepengurusan Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Seluma oleh Ketua FKKD Kirman Effendi SSos. Bahkan karena kerap menjadi pembahasan di group sosial media whatsapp(WA), Rn kemudian keluar dari group media sosial yang berisi seluruh kepala desa tersebut. Sementara itu hingga kemarin Inspektorat Kabupaten Seluma belum juga memanggil atau memeriksa ketiga oknum kades ini. Meskipun desakan baik dari masyarakat maupun dari rekan sesama kepala desa yang tergabung dalam FKKD meminta agar inspektorat turun. Karena ulah yang dilakukan oleh mereka sudah mencoreng jabatan kepala desa di Kabupaten Seluma.(333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: