Rohidin! Carilah Pendamping Bersih

Rohidin! Carilah Pendamping Bersih

\"Rohidin\"Pejabat Korup Bermental Bobrok

BENGKULU, Bengkulu Ekspress -Dr H Rohidin Mersyah MMA yang kini telah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu mengantikan gubernur sebelumnya Ridwan Mukti, maka otomatis kursi Cawagub harus diisi oleh pemimpin baru.

Cawagub yang dipilih nantinya diharapkan adalah seorang pemimpin yang bersih bebas dari korupsi, memahami kearifan lokal Bengkulu, mampu memecahkan berbagai masalah (problem solver), serta pandai membina hubungan baik dengan berbagai pihak serta masyarakat. \"Rohidin! Carilah pendamping (Wakil gubernur) bersih\", katany Pengamat Politik Unib, Drs Heri Suprianto MSi, ujar Heri kemarin (1/7).

Selain itu, banyak kebijakan politik yang harus diambil Rohidin Mersyah dalam menentukan Wakil Gubernur adalah seorang yang memiliki karakteristik \"problem solver\".

\"Kriteria ini sangat penting mengingat cawagub nantinya harus mampu mencapai target serta memecahkan berbagai persoalan yang ada sebaik mungkin demi kepentingan masyarakat,\" ujarnya. Dikatakan Heri, sebab semakin tinggi posisi seseorang di dalam struktur organisasi perusahaan, semakin banyak pula rintangan atau masalah yang akan harus dikelola agar tujuan tercapai.

\"Karakter seorang pemimpin yang mampu memecahkan berbagai masalah dan hambatan ini sangat tepat untuk memimpin Bengkulu,\" tutur Heri.

Tak hanya itu, dijelaskan Heri, pemilihan wakil gubernur harus berdasarkan meritokrasi, yang berarti setiap warga negara Indonesia memiliki kesempatan tanpa memandang perbedaan mereka.

\"Asalkan memenuhi kriteria yang tepat, sesungguhnya setiap warga negara Indonesia berhak dan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi cawagub,\" tambah Heri.

Diakui Heri, seorang pemimpin yang bersih dan berkomitmen dalam pemberantasan korupsi adalah hal penting untuk diperhatikan karena pada kenyataannya selama ini banyak pejabat di Bengkulu melakukan korupsi. \"Kita harus mencari pemimpin dengan latar belakang yang bersih dan tidak pernah korupsi serta bukan mantan narapidana yang memiliki komitmen yang besar terhadap pemberantasan korupsi,\" tutur Heri.

Selain itu seorang pemimpin juga harus memahami Bengkulu dan nilai-nilai kearifan lokal dan dekat dengan rakyat, pemimpin Bengkulu juga menginspirasi serta Komunikatif dan pandai membina hubungan baik dengan masyarakat. \"Pemimpin Bengkulu tentunya harus paham secara mendalam tentang Bengkulu dan mengerti bagaimana caranya memajukan kearifan lokal Bengkulu,\" sambung Heri.

Dijelaskan Heri, di Provinsi Bengkulu kelemahan dari para pemimpin daerah adalah tidak pernah memperkuat birokrasi, justru memperlemah birokrasi. Selalu aspek birokrasi yang lemah mulai dari periode Gubernur Agusrin M Najamudin hingga Ridwan Mukti aspek birokrasi masih sangat lemah.

\"Tetapi jaman Agusrin sudah cukup baik, proses seleksi pejabat melalui perguruan tinggi atau institusi tertentu,\" jelas Heri.

Pentingnya seleksi pejabat melalui institusi ataupun perguruan tinggi agar mampu menghasilkan para pejabat yang benar-benar berkompeten dan berkualitas sehingga diharapkan mampu mendapatkan bibit-bibit pejabat yang bebas dari korupsi.

\"Kalau di Bengkulu yang selalu melakukan seleksi adalah Universitas Bengkulu karena sudah di tunjuk oleh pemerintah pusat. Namun di periode RM, ia mengabaikan seleksi pejabat melalui perguruan tinggi dan berusaha menata sendiri birokrasinya,\" ujar Heri.

Heri menilai hal tersebut dapat memicu timbulnya ketidaktransparansi, lemahnya kontroling dan akan menimbulkan lagi kesalahan dari birokrasi bentukannya. \"Hal tersebut terbukti dari banyaknya proyek jalan yang tidak selesai,\" sambungnya.

Diakui Heri, bila dibandingkan dengan gubernur sebelum RM menjabat, birokrasi yang dibangun RM lebih parah. Birokrasi yang dibentuk oleh Agusrin berjalan lebih baik bahkan penataan Provinsi Bengkulu banyak yang berubah seperti Jalan Pantai Panjang yang mulus, dan jumlah jalan berlubang sedikit, belum lagi penataan infrastruktur lainnya.

\"Jadi intinya birokrasi sekarang harus ditata lebih baik agar mmapu dikontrol secara baik dan transparan,\" tutur Heri.

Heri membandingkan dengan kebijakan yang dibuat RM membentuk birokrasi sendiri sungguh sangat salah, apalagi birokrasi bentukannya lebih dinilai lebih banyak melibatkan orang-orang dari daerahnya sendiri. \"Inilah birokrasi yang buruk dan salah, merekrut seluruh temannya, sama halnya dengan birokrasi perkoncoan,\" tambah Heri.

Heri berharap Rohidin agar mampu memperbaiki dan menata kembali birokrasi yang salah tersebut menjadi lebih akuntabel dan ransparan. Selain itu Rohidin juga harus dapat mengharmonisasikan kembali antara eksekutif dan legislatif karena sejauh ini sangat sulit menemukan titik temu antara DPRD dan Pemerintah daerah. \"Selama ini seperti kucing-kucingan antara Gubernur dan DPRD padahal mereka seharusnya bisa bekerja secara bersama-sama membangun Bengkulu,\" tambah Heri.

Heri menilai Rohidin Mersyah sudah mempersiapkan diri saat adanya mutasi besar-besaran yang dilakukan oleh RM. Rohidin sudah melakukan berbagai antisipasi untuk mempersiapkan gejolak yang akan terjadi. \"Hal tersebut dapat dilihat dari sikap Rohidin yang tidak memberikan statment ataupun tanggapan terhadap para pejabat bentukan RM,\" ujar Heri.

Dijelaskan Heri, Rohidin Mersyah sedang menyiapkan Putra Daerah yang lebih berkompeten. Kalau hal ini terlaksana dengan baik maka ia meminta Rohidin dapat bermanuver dengan instansi ataupun stakeholder terkait agar birokrasinya semakin baik.

\"Pada periode RM, tidak ada manuver dengan institusi berkompeten seperti melibatkan stakeholder ataupun perguruan tinggi, proses seleksi seluruh pejabat harus melibatkan perguruan tinggi agar mampu menciptakan birokrasi yang kuat,\" jelas Heri.

Dia mengatakan banyak pejabat Bengkulu yang korupsi akibat dari faktor keegoisan keluarga dan sifat individulnya yang bermental bobrok. \"Memang mental para pejabat yang korupsi itu sudah bobrok, ditambah lagi adanya desakan dan tuntutan keluarga serta adanya kesempatan yang mendukung,\" ungkapnya.

Dia mengatakan, korupsi di Bengkulu bukan berita baru. Pemainpun orang atau kelompok itu-itu saja. Heri menilai karena Bengkulu ini kota kecil yang memungkinkan semua anggota DPRD, pemerintah daerah, aparat negara, dan pengusaha saling mengenal dekat satu sama lain. Bagi-bagi proyek adalah hal yang biasa dilakukan. Ini dilakukan agar semuanya kebagian, agar semuanya bisa hidup.

\"Bila ada yang menang tender terus disub-kan ke pengusaha lain yang notabene adalah \"konco dewe\", begitulah Bengkulu,\" ujar Heri.

Tak hanya itu, jika ada lelang proyek pengadaan di Dinas tertentu, pengkondisian itu jamak dilakukan. Biasanya yang bermain panitia dan pengusaha. Dibuatlah syarat-syarat spesifikasi agar pengadaan barang hanya bisa dipenuhi oleh kontraktor tertentu. \"Makanya sangat juga peserta lelang dari luar kota bisa menang untuk pengadaan barang,\" terang Heri.

Selain itu, menjelang lebaran adalah saat yang paling membahagiakan bagi pejabat-pejabat di dinas. Karena parcel yang disertai amplop akan banyak dikirim ke rumah. Meskipun sudah ada larangan tetap saja masih bisa dilanggar \"Dari kepala dinas sampai semua pihak juga bisa kecipratan rejeki parcel,\" ujar Heri.

Bagaimana dengan anggota dewan, Heri menilai anggota dewan isinya hanya orang-orang itu saja. Jika ada anggota yang baru juga masih keluarga atau kerabatnya mantan pejabat. Ini seperti dinasti-dinasti politik di daerah-daerah lain dimana kakaknya anggota dewan, adiknya pengusaha atau sebaliknya dan bukan rahasia lagi jika anggota dewan biasanya mempunyai perusahaan yang kadang diatasnamakan orang lain dimana informasi mengenai anggaran dan proyek sudah bisa ditebak ke mana arahnya. \"Hal seperti ini sudah mendarah daging di Bengkulu, padahal hal seperti ini seharusnya diberantas untuk memerangi korupsi,\" tegas Heri.

Terakhir Heri mengharapkan di masa pemerintahan Plt Gubernur Rohidin Mersyah mampu membangun kembali birokrasi yang sehat mengingat dirinya adalah birokrat muda yang berpengalaman serta berkomitmen memajukan Bengkulu dengan membrantas korupsi. \"Birokrasi harus dibangun dengan sehat dan bebas korupsi untuk bersama-sama memajukan dna membangun Bengkulu,\" tutupnya.(999)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: