Petugas Temukan Cacing di Jeroan Sapi

Petugas Temukan Cacing di Jeroan Sapi

CURUP, Bengkuluu Ekspress - Petugas gabungan dari Dinas Pertanian dan Perikanan, Satpol PP dan Polres Rejang Lebong melakukan pengecekan terhadap daging sapi yang dijual di sejumlah pasar di Kota Curup. Hasilnya petugas masih menemukan sejumlah cacing yang berada di jeroan sapi yang dijual para pedagang.

Dalam Sidak yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rejang Lebong, Akhmad Rifai SP, tersebut, petugas pertama kali mendatangi Pasar De yang ada di Kelurahan Jalan Baru Kota Curup. Di pasar yang diproyeksi menjadi pasar tertib ukur ini, petugas menemukan adanya hati sapi yang mengandung cacing.

Setelah melakukan pemantauan di Pasar De kota Curup, kemudian petugas bergerak menuju Pasar Bang Mego Kota Curup. Di pasar ini petugas tidak menemukan adanya jeroan sapi yang mengandung cacing. Petugas hanya menemukan ada seorang pedagang yang menjual daging sapi digabung dengan dagangan lainnya seperti ikan asin, telur dan lainnya.

Kemudian oleh petugas, pedagang disarankan untuk tidak menggabung jualannya, karena menurut petugas daging sapi maupun jeroannya bersifat sensitif sehingga harus dijual secara khusus jangan digabungkan dengan jualan lainnya.

\"Kalau seperti ini, daging yang dijual sangat rentan rusak, oleh karena itu penjualannya harus dipisah dari yang lainnya,\" pinta Rifai kepada pedagang.

Setelah melakukan pemantauan ke Pasar Bang Mego, kemudian petugas melanjutkan ke Pasar Atas Kota Curup. Di pasar ini petugas kembali menemukan adanya jeroan sapi yang mengandung cacing. Di kawasan Pasar Atas ini cacing ditemukan di hati dan babat sapi.

Meskipun jeroan sapi tersebut ada cacing, namun menurut Rifai masih aman dikonsumsi selagi cacing dan area di dekat cacing tersebut dibuang terlebih dahulu.

\"Masih layak untuk dikonsumsi, asalkan cacing dan area cacingnya harus dibuang dulu,\" terang Rifai.

Karena menurut Rifai, selain cacingnya yang membahayakan bagi tubuh manusia, adalah larva cacing yang biasanya ada di lokasi cacing tersebut ditemukan. Karena menurut Rifai, larva dari cacing tersebut tidak akan hilang meskipun dicuci maupun dimasak.

\"Kalau larva tersebut masuk ke dalam tubuh kita, ia bisa berkembang dan menggerogoti tubuh kita, oleh karena itu cacing dan bagian di sekitar tempat ditemukan cacing tersebut harus dibuang,\" tegas Rifai.

Selain itu, Rifai juga mengimbau kepada penjual daging termasuk daging ayam untuk tidak mencampur jeroan dengan daging, karena bisa mempercepat daging menjadi rusak. Pemantauan daging yang dilakukan kemarin, menurut Rifai merupakan upaya dari pihaknya bersama dinas terkait lainnya untuk memastikan daging yang akan dikonsumsi masyarakat Rejang Lebong saat puasa dan lebaran nanti aman untuk dikonsumsi.

Sementara itu, salah satu penjual sapi, Hj Sinar mengungkapkan bahwa meskipun hati sapi yang ia jual mengandung cacing, namun saat ada pembeli maka hati yang ada cacingnya tersebut ia buang terlebih dahulu.

\"Kalau ada cacingnya, atau putih-putihnya, kita buang dulu bahkan pembeli juga banyak yang tahu dan mereka minta dibuang,\" jelas Hj Sinar.

Ia mengaku, sapi yang ia jual merupakan sapi dari peternakan milik suaminya sendiri yang ada di Kota Curup. Ia mengaku sebagian besar jeroan sapi yang mengandung cacing banyak berasal dari daerah Bengkulu Selatan.

\"Terkadang kita juga memang banyak menemukan hati yang mengandung cacing terutama sapi atau kerbau dari Bengkulu Selatan, kalau sudah terlampau banyak hatinya kita buang,\" jelasnya. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: