Ridwan Kamil ke Bengkulu, Napak Tilas Sejarah Bung Karno
BENGKULU, BE - Walikota Bandung Ridwan Kamil, berkunjung ke Provinsi Bengkulu. Tujuan utamanya, napal tilas sejarah tempat pengasingan Presiden pertama Soekarno selama empat tahun di Bengkulu.
Pada Rabu (15/3) malam, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil ini pun langsung menyasar rumah yang menjadi tempat tinggal Bung Karno di Kelurahan Anggut Kota Bengkulu. Kang Emil mengatakan Bengkulu merupakan salah satu tempat penting dalam sejarah pada waktu perjalanan lahirnya Republik Indonesia.
\"Kalau tidak ada Bengkulu, jangan-jangan tidak ada Republik Indonesia,\" ungkap Kang Emil saat berada di Rumah Sukarno.
Ridwan Kamil yang didaulat sebagai Duta Yayasan Bung Karno juga juga mengungkapkan di Bengkulu juga terukir kisah cinta yang tak terduga, antara Soekarno dengan Fatmawati.
\"Disini bertemu dengan cintanya, kadang-kadang cinta hadir dari tempat yang tak terduga. Dari tidak keterdugaan ada cinta yang melahirkan semangat, dari semangat lahirlah cita-cita,\" ujar Kang Emil yang didamping oleh Pelakasana Tugas (Plt) Sekdaprov Bengkulu, Drs H Sudoto MPd ini.
Selain ke rumah pengasingan Bung Karno, Ridwan Kamil juga mengunjungi Masjid Jamik Bengkulu. Dimana masjid ini juga merupakan bangunan yang dirancang Soekarno saat pengasingannya. Kang Emil juga menyempatkan untuk solat Isya berjamaah di masjid tersebut. Dalam kesempatan itu, Kang Emil menyampaikan rencana melakukan \'napak tilas\' jejak Sukarno di Sumatera.
Situs-situs yang pernah dilalui Bung Karno akan dicari kemudian disempurnakan dan diperbaiki. Tak hanya fisik, diungkapkan Kang Emil, penyempurnaan juga pada materi sejarahnya. Dirinya yang baru kali pertama mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu, mengatakan kondisinya sudah sangat baik.
\"Mudah-mudahan semangatnya (Bung Karno. red) bisa dipedomani diteladani oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang rata-rata makin jauh dari sejarah,\" tegasnya.
Bangun Bengkulu dengan Semangat
Ditambahkan kang Emil, tak ada alasan bagi Bengkulu untuk tidak berubah dengan cepat. Kuncinya jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Artinya, optimisme yang dibangun haruslah sesuai dengan semangat Sukarno yakni persatuan, berjejaring untuk saling membantu.
\"Maka semangatnya yaitu kurangi kompetisi perbanyak kolaborasi karena kita NKRI,\" tambah Kang Emil. Walikota Bandung ini juga menyatakan kesanggupan untuk membantu Bengkulu. Mulai dari informasi hingga menghibahkan \'smart city\' -program berbasis teknologi untuk pengelolaan anggaran, kebijakan dan pelayanan yang telah dikembangkan dan diterapkan di Bandung. Informasi yang bakal ia sebarkan, salah satunya promosi kepada pengusaha pariwisata di Jawa Barat supaya berinvestasi di Bengkulu, tentunya dengan kolaborasi dipermudahkan proses perizinannya oleh Pemprov Bengkulu.
\"Kita saling bantukan? Saya akan bantu informasi dan saya akan hibahkan Smart City kepada kota kabupaten di Bengkulu tinggal MOU-an. Kita maju sama-sama, maka itu tadi semangatnya. Termasuk untuk Visit 2020,\" tuturnya.
Program tahun kunjungan wisata Provinsi Bengkulu 2020, menurut Ridwan Kamil merupakan program logis. Potensi wisata laut, hutan, gunung serta sejarah, ada di Bengkulu. Menurutnya, perbedaan tujuan wisata menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Untuk itu, di Bengkulu perlu dijaga originalitas wisata yang telah terintegrasi.
\"Orang datang ke sebuah tempat, yang dicari originalitas, kalau ditemukan di tempat lain orang juga akan bosan. Nah tidak banyak tempat ada pantai ada hutan bertemu dengan sejarah, sejarahnya panjang pula. Kalau Visit 2020 ini mau menjadi visi yang kuat, saran saya mulai hari ini, sesuai semangat Bung Karno mari berjejaring saling membantu,\" pungkasnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: