Bengkulu Andalkan Mikro Hidro dan PLTS

Bengkulu Andalkan Mikro Hidro dan PLTS

\"\"

MANAJER PT PLN Rayon Manna, Venni Dwi Putri melalui Suvervisor Pelayanan dan Administrasi, Yudi H mengatakan saat ini semua desa di Bengkulu Selatan (BS) sudah tidak ada lagi yang penerangannya pakai lampu teplok atau lampu petromak. Sebab semuanya sudah dengan penerangan listrik. Hanya saja ada dua desa lagi yang masih tenaga mikro hidro. “Semua desa di BS penerangan dengan listrik, tapi dua desa masih menggunakan tenaga Mikro Hidro,” katanya.

Menurut Yudi, kedua desa tersebut dalam wilayah Kecamatan Ulu Manna yakni Trans Simpor Desa Talang Tinggi dan Desa Air Tenam. Kedua desa tersebut menggunakan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). PLTMH tersebut dibangun sekitar tahun 2007 lalu melalui kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). “PLTMH tersebut dibangun melalui kegiatan PNPM,” ujarnya.

Dijelaskan Yudi, khusus wilayah Trans Simpor, pihaknya kesulitan memasukan tiang listrik ke daerah tersebut. Pasalnya akses menuju wilayah transmigrasi dengan penduduk sekitar 46 kepala keluarga itu jauh dari jalan raya. Ditambah lagi jalannya masih tanah dan berlumpur. “Untuk ke Trans simpor sepertinya sulit memasukan jaringan PLN sebab jalannya masih tanah ditambah lagi jaraknya dengan jaringan listrik lebih dari 10 km,” imbuh Yudi.

Sedangkan Untuk Desa Air Tenam, sambung Yudi lokasinya berada di pinggir jalan lintas Manna-Tanjung Sakti. Hanya saja karena saat ini belum ada pemasangan program listrik masuk desa, maka pihaknya belum bisa memasukan jaringan listrik ke desa tersebut.

“Tahun lalu belum ada program listrik masuk desa, mudah-mudahan jika tahun ini program itu ada di BS, maka kami bisa memasang jaringan untuk warga Desa Air Tenam, sedangkan untuk warga Trans Simpur, jika nanti ada kegiatan lain, kami juga siap memasukan jaringan listrik ke trans tersebut,” terang Yudi.

Di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) sebanyak 6 desa ini belum ‘’terang’’ alias belum dialiri listrik dari PLN Rayon Arga Makmur. Sehingga masyarakat 6 desa tersebut, berharap Pemerintah Daerah (Pemda) BU dapat memperjuangkan agar kendala listrik ini dapat teratasi. ‘’Memang masih ada 6 desa yang belum teraliri listrik oleh kita,’’ ujarnya Kepala PLN Rayon Arga Makmur Darmadi, kepada Bengkulu Ekspress (BE) saat dikonfirmasi melalui telepon genggam, kemarin, (16/1).

Ia menyebutkan untuk program pemasangan listrik baru 6 desa itu telah diajukan kepada PLN Wilayah Bengkulu. Sedangkan realisasinya tergantung dari program PLN Bengkulu. Karena PLN Rayon hanya sebatas memberikan data saja. ‘’Sudah kita usulkan ke PLN Wilayah. Karena itu merupakan program wilayah,’’ ungkapnya.

Sedangkan di Kaur sampai dengan tahun 2017 masih terdapat tiga Desa lagi yang belum tersentuh listrik dari jaringan milik Perusahaan Listrik Negara (PLN). Untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka, warga setempat terpaksa menggunakan genset dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mendapatkan penerangan.

“Untuk saat ini di Kaur ini ada tiga desa lagi yang belum teraliri jaringan PLN, tapi desa ini ada yang sudah mengunakan PLTS,” kata kepala PLN Rayon Bintuhan Syafrudin.

Dikatakannya, kondisi itu terjadi karena beberapa sebab. Selain karena daya yang dimiliki PLN belum ideal, juga beratnya medan. Rumitnya geografis Kabupaten Kaur, membuat pengembangan jaringan listrik PLN memerlukan kerja keras dan biaya yang sangat besar. Saat ini kelistrikan di desa-desa pelosok itu dibantu menggunakan PLTS yang secara bertahap disalurkan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Ada pula desa yang pasokan listriknya dibantu oleh perkebunan besar swasta kelapa sawit.

“Desa atau dusun yang memang benar-benar belum tersentuh listrik karena sulitnya medan. Namun warga desa-desa tersebut diprioritaskan mendapat bantuan PLTS,” ujarnya.

Lanjutnya, untuk mempercepat pengembangan jaringan listri, PLN bersama pemerintah daerah terus melakukan upaya mewujudkan itu. Sesuai target nasional, seluruh desa di negeri ini harus bisa dijangkau jaringan listrik PLN. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: