Kaki-Tangan Diikat, Mulut Disumpal Kain

Kaki-Tangan Diikat, Mulut Disumpal Kain

\"Bengkulu\"Pembunuhan Tragis Juragan Losmen BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Dugaan perampokan dengan pembunuhan terjadi di Losmen Hayani di Jalan S Parman Nomor 16, Kelurahan Padang Jati, Kecamatan Ratu Agung. Korbannya adalah H Abu Bakar (81) juragan Losmen Hayani, yang juga dikenal juragan tanah di kawasan Padang Jati, Kota Bengkulu.

Dia ditemukan terbujur kaku di dalam kamar mandi Losmen nomor 7 oleh anaknya Aulia (46) warga Jalan Kebun Ros, Kecamatan Teluk Segara, Sabtu (14/1) sekitar pukul 11.00 WIB.

Kuat dugaan korban dibunuh  Sabtu dinihari di kamar losmen nomor 2, setelah itu,  dipindahkan di kamar mandi losmen nomor 7. Kondisi korban tertelungkup, tangan dan kaki dalam kondisi diikat dengan tali rafia. Sedangkan baju korban disingkapkan ke kepala. Nyawa korban melayang diduga setelah dipukul dengan benda tumpul di kepala bagian belakang. Sebab ada luka di bagian kepala tersebut.

Motif pembunuhan diduga kuat perampokan, karena mobil Kijang LGX warna telur asin milik korban hilang.

Aulia, sendiri terakhir ketemu dengan ayahnya,  Kamis (12/1) karena dirinya sakit.

Ia baru mencari ayahnya Sabtu (14/1) kemarin karena akan mengajak pergi ke Kepahiang.  Dia mengajak keponakannya, Agung  (21), sekitar pukul 08.00 WIB  pergi ke Losmen Hayani tempat ayahnya sering menginap sekaligus menjaga losmen dan kos yang jumlahnya sekitar 32 pintu itu.

Baca Losmen Angker, Penghuni Pindah

Karena tidak menemukan ayahnya berada di Losmen, serta mobilnya tak tampak, Aulia mencari sampai ke Simpang 5 Ratu Samban, kemudian ke rumah kakaknya di Jalan Karabela Raya No 35 Rt 2 Rw 1, Kelurahan Padang Jati.

Karena tidak juga menemukan ayahnya, dia  kemudian berinisiatif membuka kamar losmen satu persatu.  \"Tidak ada kecurigaan sama sekali sebelum menemukan bapak di dalam kamar mandi. Karena biasanya jika tidak ada di losmen dia ke rumah kakak saya, makan. Atau pergi ke sekitaran Simpang 5 Ratu Samban,\" jelas Aulia.

Dibantu, Agung (21) dan Deb karyawan Losmen Hayani, Aulia mencari kunci serap kamar losmen. Kamar Losmen dibuka satu persatu, mulai dari kamar  nomor 1. Sampai akhirnya, Aulia terkejut bukan kepalang saat membuka kamar nomor 7.  Meski kondisinya tidak berantakan, saat melihat ke kamar mandi, ia melihat tubuh ayahnya sudah tidak bernyawa dengan posisi tertelungkup dengan tangan dan kaki terikat tali rafiah. \"Saya langsung lemas melihat kondisi ayah saya seperti itu. Tidak berani memindahkan posisi, saya langsung menghubungi polisi,\" imbuh Aulia. Keluarga Histeris Sementara itu puluhan pelayat sudah memadati rumah anak korban di Jalan Karabela Raya No 35 Rt 2 Rw 1, Kelurahan Padang Jati, Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Namun tidak lama setelah itu, anak korban cukup histeris setelah pulang dari Rumah Sakit Bhayangkara karena jenazah ayahnya belum bisa dibawa pulang. Mereka menginginkan, jenazah ayahnya dimakamkan sebelum petang. Tetapi pihak Rumah Sakit dan kepolisian mengatakan jenazah akan di otopsi esok hari, Minggu (15/1).

\"Masih menunggu dokter dari Palembang untuk melakukan otopsi. Jelas kecewa lah, kasihan jenazah ayah saya,\" ujar Zarkani menantu korban.

Terkait perampokan yang mengakibatkan mertuanya meninggal dunia, menurut Zarkani pelaku sama sekali tidak berprikemanusiaan. Jika memang hanya mengambil mobil kenapa harus membunuh. Kenapa tidak mengambil mobil saja, kemudian meninggalkan mertuanya itu.

\"Bapak itu kan sudah tua, kenapa pelaku itu tega-teganya membunuh. Kenapa tidak mengambil mobil saja, jika memang mengincar mobil itu,\" imbuh Zarkani.

Keseharian mertuanya itu, menurut Zarkani seperti orang tua pada umumnya. Mertuanya memang tidak tinggal dengan dirinya dan isterinya yang merupakan anak kedua korban. Hanya saja setiap makan siang, sarapan dan makan malam korban selalu datang ke rumah.

Untuk menginap hanya sesekali saja. Yang mengelola losmen dan kos tersebut almarhum sendiri dibantu satu orang karyawannya, Deb. Keluarga korban hanya membantu bersih-bersih losmen.

\"Setiap makan pulang ke rumah, menginapnya di losmen. Kami sekeluarga berharap agar polisi bisa cepat menangkap pelaku,\" pungkas Zarkani.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: