Ngeri! Tiongkok Disarankan Siapkan Senjata Nuklir Hadapi Trump

Ngeri! Tiongkok Disarankan Siapkan Senjata Nuklir Hadapi Trump

\"DELAWARE,

BEIJING – Sejumlah media di Tiongkok mulai khawatir dengan manuver Donald Trump.

Perbincangan telepon dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan cuitan tentang kebijakan finansial dan luar negeri Beijing menurut Global Times hanyalah awal.

Di era Trump nanti, Amerika Serikat (AS) pasti akan kian berjarak dengan Tiongkok.

Sebelum semuanya menjadi runyam, surat kabar nasionalis itu mengusulkan langkah antisipasi.

Kemarin (8/12) tabloid yang juga terbit dalam bahasa Inggris tersebut meminta Beijing meningkatkan anggaran militer.

”Tiongkok sebaiknya menyiapkan senjata nuklir yang lebih canggih dan mengakselerasikan rudal balistik lintas benua DF-41 untuk menghadapi Donald Trump,” tulis Global Times.

Pada editorialnya, harian milik Partai Komunis Tiongkok itu menegaskan bahwa Beijing perlu melindungi seluruh aset dan kepentingannya dari Trump.

Dibandingkan dengan presiden sebelumnya, taipan 70 tahun itu jauh lebih kontroversial.

Dalam rangkaian kampanye pemilihan presiden (pilpres) AS pun, dia cenderung menyerang Beijing. Terutama kebijakan-kebijakan Tiongkok.

”Trump bisa saja menyudutkan negeri ini dengan cara yang tidak bisa kita toleransi,” lanjut Global Times.

Perbincangan langsung dengan Tsai, misalnya. Meski terjadi lewat telepon, presiden-presiden AS sebelumnya tak pernah melakukan hal serupa. Biasanya Washington mengontak Beijing untuk membahas urusan apa pun.

Tak lama setelah aksi Trump yang menyalahi tradisi tersebut, suami Melania Knauss itu pun kembali menyindir Tiongkok. Kali ini lewat Twitter.

Dia menuduh Tiongkok semena-mena dalam menerapkan kebijakan finansial.

Selain itu, Beijing terkesan rakus karena berniat menguasai wilayah sengketa di Laut China Selatan dengan membangun fasilitas militer di sana.

”Sebaiknya kita lebih siap secara militer untuk menghadapi kritik Taiwan (terkait kemerdekaannya, Red) dan memastikan siapa pun yang mendukung kemerdekaan Taiwan diberi hukuman. Kita juga harus berjaga-jaga menghadapi kemungkinan provokasi AS di Laut China Selatan,” terang Global Times.

Awal pekan ini Trump menegaskan bahwa dirinya akan memperbarui hubungan Washington dan Beijing dengan caranya sendiri. (AFP/hep/c10/any)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: