13.756 Jiwa Derita Penyakit Mematikan

13.756 Jiwa Derita Penyakit Mematikan

Cegah dengan Pola Hidup Sehat

\"jantung\"

BENGKULU, BE- Saat ini penderita penyakit jantung untuk wilayah Bengkulu tergolong tinggi. Penyakit jantung sudah memasuki tertinggi nomor tiga jenis penyakit tidak menular dapat menyebabkan kematian.Faktor utama penyebanya adalah pola hidup tidak sehat.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Eva Handriani SKM MM mengatakan, penderita penyakit jantung seluruh di kabupaten dan kota tembus 13.756 jiwa. Data ini dengan rincian di Kota Bengkulu mencapai 6.207 kasus pada tahun lalu. \"Penderita penyakit Jantung masih sangat dominan di wilayah Kota Bengkulu, bahkan tingkat kematiannya mencapai 132 orang untuk tahun 2015 yang lalu,\" ujarnya kepada BE, kemarin (4/12).

Ia menyebutkan, untuk wilayah Kabupaten penderita penyakit jantung rata-rata merata dan untuk kasus paling tinggi terjadi di Kabupaten Mukomuko yang mencapai 2.239 kasus dengan tingkat kematian mencapai 78 orang.

Terbayak keduanya Rejang Lebong dengan 1.485 kasus, serta meninggal akibat penyakit ini mencapai orang 42 orang selama 2015. \"Penyakit jantung ini sering menyerang manusia di sekitaran umur produktif 20 tahun hingga 40 tahun keatas karena pola makan dan pola hidup yang tidak teratur,\" ucapnya.

Ia menjelaskan, untuk tahun 2015 peningkatan penderita penyakit jantung mengalami peningkatan sekitar 35 persen untuk tiga tahun terakhir sejak tahun 2013 lalu.

Untuk tahun 2015 berdasarkan data yang sudah diterima pihak Dinkes Provinsi Bengkulu untuk wilayah Kota Bengkulu terdapat 6.207 kasus dengan tingkat kematian mencapai 132 orang. Untuk daerah Kepahiang mencapai 742 kasus dengan tingkat kematian 136 orang, Bengkulu Selatan terdapat 101 kasus dengan jumlah kematian 33 orang. Kemduian Bengkulu Utara terdapat 911 kasus dengan jumlah kematian 9.

Seluma dengan 165 kasus dengan jumlah kematian 0, Kabupaten Rejang Lebong terdapat 1.485 kasus dengan tingkat kematian sebanyak 42 orang.

Kemudian, Lebong terdapat 1.108 kasus dengan jumlah kematian 7 orang, Kabupaten Kaur terdapat 504 kasus dengan tingkat kematian 43 orang, Kabupaten Mukomuko terdapat 2.239 kasus dengan tingkat kematian mencapai 78 orang dan Bengkulu Tengah terdapat 294 kasus dengan tingkat kematian sebanyak 25 orang.

\"Ini data kita peroleh setelah kita lakukan penjaringan kepada orang-orang yang mau dilakukan pemeriksaan, di luar itu pasti masih banyak yang menderita penyakit jantung yang enggan melakukan pemeriksaan ke rumah sakit maupun dokter,\" ujarnya.

Selain itu, untuk tahun 2016 ini peningkatan penderita penyakit jantung mengalami kenaikan sebesar 15 persen dari tahun 2015 lalu dan itu cukup mengkhawatirkan juga, pasalnya 15 persen bukan merupakan angka yang kecil.

\"Untuk datanya belum bisa kita berikan masih dalam proses perekapan karena untuk penderita penyakit jantung perekapan data baru bisa dilakukan setelah satu tahun,\" bebernya.

Ia menjelaskan, kesadaran diri tentang pentingnya pola hidup sehat dan menjaga pola makan sangat masih minim dilakukan masyarakat Provinsi Bengkulu, oleh sebab itulah berdasarkan pendataan yang pihaknya lakukan, masih banyak ditemukan penderita penyakit jantung.

\"Kita harapkan hendaknya masyarakat lebih mementingkan pola hidup sehat dari pada mengutamakan pola hidup mewah dan mulai dikurangi makan-makan yang banyak mengadung kolestrol atau lemak karena bisa mengakibatkan jantung,\" paparnya.

Oleh karena itu, untuk menekan turun penderita penyakit jantung, ia mengimbau kepada masyarakat Bengkulu untuk lebih menjaga pola hidup sehat lagi dan perbanyaklah berolahraga dan kurangi makanan-makanan yang banyak mengandung lemak, karena apabila tidak memperhatikan hal tersebut sudah bisa dipastikan tidak lama akan terkena penyakit jantung dan resiko terkena serangan jantung semakin cepat.

\"Setiap tahun pasti akan terus mengalami kenaikan, padahal kita sering mengempanyekan jaga kesehatan terutama sayangilah jantung mu, tetapi masih banyak masyarakat yang mengabaikan hal tersebut,\" tutupnya. (529)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: