Sawit Mahal, Pencurian Marak
HARGA tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang dibeli pabrik di daerah tersebut mencapai Rp 1.600/kg. Namun dengan harga mahal itu aksi pencurian TBS marak. Seperti yang disampaikan petani sawit di Kecamatan Penarik Mukomuko, Sardiman.
Menurutnya, jika harga TBS tinggi banyak pencuri beraksi. Pencuri itu tidak hanya mengambil buah dari batang, tetapi mengambil TBS yang sudah dipanen pemilik kebun.
“TBS milik saya pernah diembat maling. Pun dengan sejumlah petani lainnya dan masih terjadi hingga kini,” katanya.
Dicontohkannya, tumpukan TBS yang siap dijual sekitar 500 kg. Oleh oknum pencuri hanya ditinggalkan sekitar 3 hingga 4 tandan saja dan sisanya habis dibawa kawanan pencuri. Ia bersama warga sudah berulang-ulang melakukan pengintaian untuk mengetahui siapa pelaku yang kerap mencuri TBS tersebut, tetapi belum membuahkan hasil. Ini dikarenakan para pencuri dinilai sudah mahir dalam menjalankan aksinya. Masih banyaknya pencurian TBS, kata Sardiman, ini salah satu penyebab masih banyak pengangguran dan sulitnya untuk mencari pekerjaan.
“Ini salah satu penyebab aksi pencurian dikarenakaan masih banyak pengangguran,” tegas Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko itu. Harga TBS yang dibeli pabrik per 14 November 2016 yakni, PT Sapta Rp 1.490, KSM Rp 1.550, MMIL Rp 1.550, S3 Rp 1.550, SAP Rp 1.590, AMK Rp 1.565, KAS 1.550, DDP Lubuk Bento dan Ipuh Rp 1.550 serta PT BMK tertinggi sebesar Rp 1600/kg. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: