Luna Maya – Hasrat Tak Terpuaskan
Luna Maya tak pernah puas dalam setiap apapun yang dikerjakannya. Ia selalu punya hasrat untuk menuangkan ide pikirannya dalam karya. Termasuk menyutradarai segmen judul \"Skors\" dalam film omnibus berjudul \"Pintu Harmonika\" bersama Sigi Wimala dan Ilya Sigma.\"Aku ingin berbuat yang lebih lagi. Aku selalu bilang sama diri sendiri jangan cepat puas. Aku rasa semua sutradara dan pemain kayanya tidak pernah puas dengan yg mereka bikin. Jadi mau bikin yang baru,\" ucapnya, Jumat, (13/4), saat ditemui di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat.Makanya, merasa terus tergenjot oleh keinginannya. Apalagi, ketika menyaksikan film-film bagus yang membuatnya kepincut melakukan hal serupa. Ketertarikannya dengan dunia film memang sangat besar.\"Banyak film yang bagus, ada hasrat bikin film yang menarik apa, ada satu magnet yang kuat. Tapi pas kita lihat selalu ada yang kurang. Sama kaya di akting selalu merasa kekurangan. Makanya, gua bikin lagi. Namanya juga karya, nggak puas bikin satu,\" serunya.Skors yang disutradarainya menceritakan kehidupan seorang anak berusaha 13 tahun yang duduk di bangku sekolah menengah pertama. Dia, lanjut Luna, punya dua kehidupan.\"Di sekolah tukang bully, ternyata di rumah tidak harmonis dengan keluarga. Ada kekurangan di keluarganya. Saya angkat jadi drama keluarga,\" terangnya.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: