Sebelum Pengelolaan Air Tuntas, Proyek MRT dan Deep Tunnel Diprediksi Gagal
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Sabtu 19-01-2013,21:05 WIB
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki banyak mega proyek untuk mengatasi masalah Jakarta, terutama kemacetan. Programnya adalah proyek MRT (Mass Rapid Transit) dan Deep Tunnel (terowongan multifungsi). Namun proyek itu dinilai tidak akan maksimal sebelum pengelolaan air belum dituntaskan.
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan proyek MRT dan deep tunnel merupakan program besar Pemprov DKI Jakarta mengatasi masalah Ibukota, tapi itu tidak akan berhasil selama PR (pekerjaan rumah) besar berupa pengelolaan air tidak diselesaikan lebih dulu.
\"Selama kita tidak mampu mengelola air dan kawasan, jangan harap kita membangun di bawah tanah dengan baik. Itu manajemen paling penting,\" tegas Nirwono dalam diskusi mencari solusi banjir Jakarta di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
Menurut dia, sampai hari ini Jakarta tidak mempunyai masterplan bawah tanah. Sehingga bisa dibayangkan kalau program MRT dan deep tunnel dijalankan, maka akan terjadi tumpang tindih. Sebab, kedua proyek besar itu membutuhkan pembangunan di bawah tanah.
\"Ini menjadi PR pemprov Jakarta untuk membenahi dulu sistemnya dan juga perencanaan kotanya, baru bicara mega proyek tadi. Kita sering melakukan mega proyek tapi PR kita belum dikerjakan secara tuntas. Kalau PR tidak tuntas jangan harap bisa memutus mata rantai banjir,\" pungkasnya.
Sementara itu Kepala Bappeda DKI Jakarta, Sarwo Handayani dalam forum yang sama menanggapi, bahwa proyek MRT dan deep tunel masih dikaji lebih dalam. Sehingga keputusan yang akan diambil nanti benar-benar melalui kajian maksimal.
\"Deep tunnel dan MRT dilanjutkan walau masih prinsip. Karena sudah ada keringanan biaya dari pusat. Sehingga tarif MRT bisa terjangkau oleh masyarakat. Tapi ini masih dikaji maksimal,\" ujar Sarwo Handayani.
Kajian itu, tambah dia, termasuk mengenai jalur MRT di kawasan Fatmawarti, apakah akan dibangun di atas atau di bawah tanah. Begitu juga dengan stasiun Lebak Bulus. Hasil akhir nanti akan disamapaikan bersamaan.(Fat/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: