Pelayanan RS Bhayangkara Tak Terganggu

Pelayanan RS Bhayangkara Tak Terganggu

 Gaji Karyawan dan Dokter Tetap Aman

\"foto-rs-bhayangkara-kota-bengkulu\"

BENGKULU, BE - Walaupun uang kas Rumah Sakit Bhayangkara sebesar Rp 6,9 miliar diduga digelapkan oleh mantan Kepala urusan keuangan berinisial SO, akan tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi kegiatan RS Bhayangkara.

Kepala RS Bhayangkara AKBP DRG Nelson Situmorang, mengatakan bahwa uang yang telah digelapkan oleh pelaku adalah kas atau saldo rumah sakit, sehingga untuk kegiatan operasional pelayanan RS Bhayangkara, gaji-gaji para karyawan serta yang lainnya sedikitpun tidak terganggu dengan masalah ini.

\"Gaji karyawan, gaji dokter, jasa medis semuanya tidak tergangu, jadi operasional kegiatan RS Bhayangkara sedikit pun tidak terganggu dengan kejadian ini,\" jelasnya, Sabtu malam (8/10).

Nelson menceritakan adapun diketahuinya kasus ini berawal setiap bulannya adanya laporan keuangan. Selanjutnya pada saat SO berangkat ketanah suci menjalankan ibadah haji, maka digantikan oleh Plt Kepala urusan keuangan yaitu Rutin Hayadi. Pada saat itu, Plt keuangan melakukan analisis laporan keuangan.

Pada saat itu dirinya melihat ada selisih sehingga langsung dilaporkan kepada dirinya selaku Kepala rumah Sakit dan ketika dipelajari kembali diketahui selisih keuangan telah digelapkan sebesar Rp 4,2 miliar. \"Mengetahui hal tersebut akhirnya kita melapor ke Polda karena adanya selisih keuangan,\" jelasnya.

Setelah diketahui jika uang tersebut memang benar telah digelapkan dan adanya selisih, akhirnya pada tanggal 21 September secara resmi kasus tersebut dilaporkan untuk ditindak lanjuti. Kemudian pimpinan Polda Bengkulu kembali memerintahkan untuk melihat laporan rekening hingga tanggal 31 Agustus.

\"Pimpinan memerintahkan untuk memprint rekening koran sampai tanggal 31 September, setelah kami lakukan diketahui adanya selisih sehingga totalnya Rp 6,9 miliar,\" ujarnya.

Ditambahkan, ketika mengetahui selisih keuangan sebesar Rp 6,9 miliar, akhirnya pihak RS Bhayangkara mencoba berkomunikasi dengan pelaku, namun karena dirinya sedang menjalankan ibadah haji akhirnya mencoba berkomunikasi dengan pihak keluarganya, namun pihak keluarga tidak mengetahuinya.

\"Akhirnya setelah dia kembali ke tanah air baru kami bisa berkomunikasi dimana uang tersebeut ada pada dia dan akan berjanji akan mengembalikannya setiba di Bengkulu,\" jelasnya.

Nelson menambahkan dalam pengakuan pelaku, uang yang telah diambilnya masih disimpan serta tidak digunakannya untuk apapun baik bisnis maupun disimpan didalam Bank.

Dalam perjanjiannya, pelaku akan mengembalikan uang tersebut pada tangal 30 September tetapi meleset, selanjutnya kembali berjanji pada tanggal 3 Oktober dan tanggal 4 Oktober namun tidak juga pelaku kembalikan.

Sehingga dirinya kembali melaporkan kejadian tersebut ke Polda Bengkulu dan ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Ditreskrimsus, sementara karena pelaku angota makaditangani oleh pihak Propam Polda Bengkulu.

\"Walaupun demikian kami tetap mencari keberadaannya, kami SMS dan telpon tetapi noror dia selama ini sudah tidak aktif lagi,\" ungkapnya.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: