Kapten Laut (S) Andik Ismaryanto Pernah Bertugas di Kongo, Kebanggaan Keluarga dan TNI

Kapten Laut (S) Andik Ismaryanto Pernah Bertugas di Kongo, Kebanggaan Keluarga dan TNI

 

Meskipun tergolong masih muda dan salah satu pejabat di Mako Lanal Bengkulu, Kapten Laut (S) Andik Ismaryanto, masih tetap ramah dan santun. Itulah kesan pertama wartawan BE ketika hendak mengorek sisi lain kapten Muda berprestasi kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 5 Februari 1986 ini.

Budhi Sulaksono - Kota Bengkulu

Anak keempat dari lima bersaudara ini menjadi kebanggaan keluarganya. Pasalnya dari empat saudaranya, hanya Kapten Laut (S) Andik Ismaryanto yang menjadi TNI Angkatan Laut (AL), sedangkan ketiga kakaknya hanya security dan satu orang adiknya masih kuliah.

Diceritakannya, menjadi seorang TNI memang sudah menjadi niat dan cita-cita dari kecil karena sering melihat anggota TNI ketika ikut ayah yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di TNI AL. Karena lingkungan juga itulah yang membuat ia sangat tertarik untuk menjadi tentara, karena ia menganggap menjadi seorang tentara itu sangat keren dan sangat gagah.

\"Menjadi tentara memang sudah dari kecil, selain karena lingkungan sekitar merupakan lingkungan TNI, saya juga bercita-cita ingin membuat bangga semua keluarga saya nantinya serta bisa membantu perekonomian keluarga,\" ujar Kapten Andik.

Harapannya menjadi anggota TNI AL itu terbentang luas ketika lulus SMA tahun 2004. Ia kemudian mendaftar di taruna TNI tetapi gagal, sehingga ia mendaftar lagi di calon Bintara dan gagal lagi.

Setelah gagal di Bintara, ia tidak sempat menganggur karena pada saat itu ia sempat bekerja di suatu perusahaan swasta di Surabaya. Hal itu diambilnya karena kemampuan orang tua yang hanya PNS di TNI AL dan menghidupi kelima anaknya dan semuanya lelaki, sehingga kemampuan untuk menyekolahkan hanya mampu sebatas SMA dan SMK saja.

Setelah lama menganggur, kemudian ada pembukaan pendaftaraan Akademi Militer (Akmil). Ia pun kembali ikut, yang ternyata dinyatakan lulus.

\"Berkat doa kedua orang tua dan keluarga, akhirnya pada saat ada pembukaan Akmil lagi, alhamdulillah saya bisa lulus,\" ujar Kapten Andik, bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah kepadanya..

Ia menyebutkan, ketika lulus menjadi TNI AL pada tahun 2008 kedua orang tuanya sama sekali tidak mengeluarkan uang pelicin. Hanya mengeluarkan uang untuk membeli perlengkapan untuk melengkapi persyaratan dan didorong kemauan dan kemampuan. Ia berhasil lulus satu diantara 54 orang lainnya dan berhasil menyisihkan hampir 1000 orang yang berasal dari Surabaya.

Ia mengaku, menjadi tentara atau menjadi anggota TNI AL tidak mesti selalu menggunakan uang, karena buktinya ia mampu lulus murni tanpa sepeser uang pun yang keluar. Jika memang di dalam hati dan takdir sudah berkata pasti itu akan terjadi dan terwujud nantinya.

\"Ini juga berkat doa dan niat saya, kalau saya lulus menjadi TNI AL, saya akan selalu mengayomi masyarakat, salalu ramah dan peduli sesama makhluk ciptaan Allah dan bisa membantu keluarga saya nantinya,\" ujar suami dari Hj Amalia Amanda dan ayah dari dua putra dan putri, Muhammad Amrisyah Deedat dan Adeola Syavira.

Ia mengatakan, selama menjadi TNI AL, sudah banyak riwayat jabatan yang pernah didudukinya, dari pertama kali lulus TNI AL tahun 2008 hingga sekarang pindah ke Provinsi Bengkulu ini.

\"Sesuai dengan perintah dari atasan, setiap jabatan yang diberikan kepada saya, akan saya jalankan dengan sungguh-sungguh. Saya pernah ditugaskan sebagai Pekas Satgas Kompi Zeni Garuda XXL di Monusco Kongo pada tahun 2015 hingga awal tahun 2016 kemarin, untuk prestasi saya pernah ke luar negeri seperti Amerika dan negara-negara lain,\" jelasnya.

Ia mengatakan, saat diberi perintah untuk pindah ke Provinsi Bengkulu pada saat itu, ia langsung terima padahal sebelumnya ia sempat bertugas di Monusco Kongo dan saat pindah ke Provinsi Bengkulu, ia diberi tugas untuk menjabat sebagai Kepala Akuntasi Lanal Bengkulu.

\"Ini jabatan hingga saat ini yang saya pegang, meskipun senior-senior di atas saya masih banyak, tetapi saya diberi kepercayaan seperti ini akan saya terima dan akan saya pergunakan sebaik-baiknya,\" paparnya.

Menanggapi banyak anak muda yang mengatakan jadi anggota TNI itu sengsara dan susah, ia mengatakan presepsi itu salah. Menjadi TNI merupakan pekerjaan yang sangat membanggakan dan mulia karena bisa langsung berkecimpung ke masyarakat langsung dan masuk sebagai anggota TNI merupakan cita-cita yang harus dipertimbangkan bagi kaum muda sekarang ini.

\"Tidak ada yang mudah dan tidak ada yang tidak susah, yang namanya bekerja, baik masuk TNI atau PNS biasa pun semuanya susah dan kerjanya pun susah. Jadi kembali lagi ke niat kita masing-masing dan cita-cita kita mau jadi apa dan itu yang saya rasakan sekarang ini,\" bebernya.

Khususnya untuk HUT TNI yang ke-71 ini, Kapten Ankdik berharap TNI semakin solit, kuat karena TNI juga dari rakyat untuk rakyat yang hadir ditengah-tengah masyarakat dan tidak menonjolkan pangkat dan jabatan, harus lebih dekat kemasyarakat, ramah kepada masyarakat dan selalu ada untuk masyarakat, agar tanggapan mengenai TNI kedepannya bisa lebih baik lagi dan mendapatkan kepercayaan yang lebih dari masyarakat khususnya warga Provinsi Bengkulu.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: