Duka Hj Aisiya Zakariah (65), Pergi Bersama, Pulang Sendirian
Suami Sakit hingga Meninggal Hanya Diberitahu Lewat Telepon
Maut, jodoh, rezeki merupakan kehendak Allah SWT, selaku manusia hanya dapat pasrah menjalaninya. Inilah yang dirasakan Hj Aisiya Zakariah (65), salah seorang jamaah haji asal Kabupaten Bengkulu Utara (BU) yang ditinggal pergi sang suami, Din Azhari Nurina (72) (alm) saat bersamaan menjalani ibadah haji di Madinah. JULIAN SYAFRI, Arga Makmur
Meskipun diliputi kesedihan dan kelelahan, Aisiya Zakariah, saat disambangi Bengkulu Ekspress (BE) di dalam Masjid Agung Baitul Makmur Kota Arga Makmur, menceritakan kisahnya selama menjalani ibadah haji setelah ditinggalkan sang suami.
Warga Desa Pasar Kerkap Kecamatan Air Napal ini mengaku, Ia dan suami berangkat bersamaan dengan 154 jamaah asal Kabupaten BU dari Embarkasi Antara menuju Bandara Internasional Minang Kabau (BIM), Padang kemudian ke Madinah.
Setelah menjalani rangkaian ibadah, sayangnya sang suami berpulang ke ramahtullah ketika seminggu setelah berada di Madinah tepatnya, Minggu (21/8) sekitar pukul 14.14 Waktu Arab Saudi (WAS) akibat cardiovascullar disease atau penyakit jantung dan pembuluh darah. Luka mendalam pun tak kuasa ditahan sang istri, Aisiya saat mendapati kabar sang suami telah tiada.
‘’Ketika awal sebelum berangkat, suami saya tidak ada sakit apa-apa. Cuma selama di Madinah karena suhu yang sangat panas, ia (Din Azhari) tidak dapat menyesuaikan diri, hingga jatuh sakit, dan meninggal,’’ kenang menahan kesedihan mendalam.
Namun, usai kepergian sang suami, Aisiya berusaha tetap tabah walaupun diselimuti perasaan kehilangan yang mendalam, ia tetap menyelesaikan seluruh rukun haji. Diakuinya, sesekali lantaran tak kuasa mengingat kepergian sang suami, air matanya menetes dengan sendirinya. Apalagi ketika mengingat perkataan sang suami sebelum berangkat ke tanah suci sempat berpesan pergi bersama dan pulang pun bersama.
\"Pesan tidak ada, cuma ia (Din Azhari) sempat berkata, kita pergi haji sama-sama dan pulang juga harus sama-sama,’’ kenangnya.
Sebenarnya rasa kecewa ada di dalam hati Aisiya lantaran ketika sang suami sakit, ia tidak diperbolehkan untuk melihat dan menjaganya selama dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Bahkan ia hanya mengetahui sang suami telah tiada saat dihubungi oleh tim kesehatan.
\"Waktu sakit jangankan menjaganya (suami, red), menjenguk saja tidak dibolehkan. Saya cuma dapat telepon setelah 2 hari dirawat kalau ia (Din Azhari) telah meninggal,’’ ungkapnya.
Kemudian setelah melihat jenazah sang suami, Aisiya kembali melanjutkan menyelesaikan rukun haji yang tersisa. Sedangkan jenazah diurus oleh pihak rumah sakit dan dimakankan di Jannatul Baqi, pemakanan utama yang terletak di Madinah, Arab Saudi berseberangan dengan Masjid Nabawi tempat Nabi Muhammad SAW dikuburkan serta keluarga dan para sahabatnya.
‘’Sudah saya melihat mayatnya (suami, red), saya diminta kembali melanjutkan rukun haji. Kalau jenazah dimakankan di urus oleh pihak rumah sakit,’’ tuturnya.
Untuk menyelesaikan rukun haji, Aisiya mengaku dibimbing oleh ketua regu yang kebetulan masih kerabatnya, hingga seluruh rangkaian haji selesai.
‘’Ya ngikut-ngikut aja yang lain,’’ terangnya.
Lantas apa doa yang dipanjatkan di depan Ka’bah, Aisiya menyebutkan berdoa banyak hal mulai dari untuk sang suami yang baru saja menghadap Allah SWT hingga seluruh keluarga agar cepat dapat melaksanakan ibadah haji.
‘’Kalau doa ya macam-macam lah, semuanya untuk yang terbaik bagi keluarga,’’ pungkasnya.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: