Peringatan Hari Raya Idul Adha, Membangun Kebersamaan dan Buktikan Ketaqwaan
Idul Adha tidak sekedar memotong sapi dan kambing. Tapi memiliki makna yang luas dalam kehidupan umat manusia. Salah satunya adalah membangun kebersamaan dan membuktikan ketaqwaan.
HARI Raya Idul Adha tahun ini merupakan momen yang tepat dijadikan upaya untuk membangun kebersamaan dan saling berbagi. \"Idul Adha merupakan lebaran kurban, dengan lebaran ini kebersamaan dan jiwa saling berbagi sesama umat muslim harus tetap terjadi dan sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,\" terang Ridwan Mukti (RM) pada salat Idul Adha di halaman Masjid Raya Baitul Izzah Padang Harapan Kota Bengkulu, kemarin (12/9).
Ia mengatakan, hari Raya Idul Adha ini sangat baik dan dipergunakan untuk lebih dekat lagi dengan masyarakat, karena dalam ajaran islam berkurban merupakan salah satu cara dalam berbagi yang sangat baik dan sangat dianjurkan bagi umat muslim untuk berkurban. \"Ini merupakan pertama kali saya berkurban di Provinsi Bengkulu dan semoga apa yang diharapkan dan dicita-citakan untuk memajukan provinsi Bengkulu kedepannya terwujud dan berjalan dengan baik,\" ungkapnya.
Salat Idul Adha yang dipadati oleh masyarakat Bengkulu dan seluruh pimpinan FKPD dan SKPD Pemprov Bengkulu ini. H Adnan Hammid Ketua MUI Bengkulu Tengah bertindak sebagai imam salat Idul Adha dan Rektor IAIN Curup, Prof. Dr H Budi Kisworo ditunjuk sebagai khotib. Tampak hadir Wakil Gubernur Dr H Rohidin Mersyah MMA, Danrem 041/Gamas Kolonel Inf Andi Muhammad, Plt Sekda Prov Ir Sudoto, Ketua DPRD Provinsi Ihsan Fajri SSos, serta para asisten pemprov dan kepala SKPD.
Dalam kesempatan itu, RM juga mengatakan dengan momentum hari Raya Idul Adha ini, belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, sangatlah penting untuk dilakukan dan diterapkan saat ini. Sehingga pelajaran yang buruk untuk dapat dirubah dengan menggunakan metode yang baru, serta demi meningkatakan kemajuan dan kemandiri dan kebersamaan antar masyarakat bisa terjalin, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat Bengkulu khususnya.
\"Kita harus bersama, bergotong royong mengejar dari ketertinggalan selama ini dan berupaya untuk sejajaran dengan provinsi lain. Saling memberi semangat, mengulurkan tangan untuk saling berbagi di hari yang indah dan bersejarah ini,\" tutupnya.
Serahkan Sapi Presiden Jokowi
Imam Besar Masjid Raya Baitul Izzah, Drs H Rusli M Daud, pemberian sapi milik Presiden Jokowi ini merupakan pemberian pertama kali bagi Provinsi Bengkulu yang akan diserahkan oleh Gubernur Bengkulu yang mewakilinya.
\"Sapi yang diberikan oleh Presiden Jokowi merupakan sapi jenis simental yang berbobot berat mencapai 1 ton dengan hampir mencapai 350 kg daging bersih yang akan kita peroleh nantinya,\" terangnya.
Ia menyampaikan, sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah menyumbang 1 ekor sapi, sehingga dalam penyaluran nantinya sebanyak 750 kupon sudah dibagikan kepada masyarakat di kelurahan Padang Harapan. \"Sapi yang diberikan sangat besar, selain sapi Presiden kita juga mendapatkan sumbangan 1 ekor sapi dari Gubernur Bengkulu yang merupakan sapi jenis Simental yang bobot beratnya mencapai 600 kilogram,\" jelasnya.
Ia menambahkan, untuk tahun ini masjid Raya Baitul Izzah melakukan penyembelihan hewan kurban sebanyak 13 ekor sapi dan untuk tahun ini jumlah sapi yang dikorbankan sama banyak dengan tahun kemarin. \"Kita memotong 13 ekor sapi dan sudah termasuk sapi pemberian Presiden Jokowi dan Gubernur Bengkulu, kita sangat berterima kasih atas pemberian hewan kurban ini dan semoga dalam penyaluran nanti bisa berjalan dengan baik dan sesuai apa yang kita harapkan,\" tutupnya.
Imam Masjid Raya Pingsan
Pada hari penyembelihan hewan kurban yang dilakukan oleh Masjid Raya Baitul Izzah kemarin siank sempat terjadi insiden salah seorang imam masjid yang bertindak sebagai pemotong hewan yang akan dikurbankan mendadak pingsan saat ingin menyembelih sapi milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Imam Besar Masjid Raya Baitul Izzah, Drs H Rusli M Daud, benar sempatan terjadi insiden kecil saat Ustadz selaku Imam Masjid Raya, H Fuad Siregar mendadak pingsan saat ingin menyembelih sapi milik pemberian Presiden Jokowi.
\"Mungkin Ustadz Fuad mengalami kecapean atau kurang sehat sehingga hal itulah yang membuat beliau pingsan saat ingin melakukan penyembelihan pada saat itu, terangnya, kemarin (12/9).
Ia memastikan, keadaan itu bukan karena ada hal-hal lain, hanya karena faktor kecapean atau fisik yang kurang sehat sehingga tekanan darah turun yang mengakibatkan pusing dan pingsan, karena setiap tahun ustadz fuad lah yang selalu menyembelih hewan kurban pada saat hari Raya Idul Adha.
\"Setiap tahun selalu Ustadz Fuad dan Kita pastikan bukan kerana faktor apa-apa, cuma faktor kecapean dan sekarang pun imam Fuad sudah sehat dan sudah bisa berdiri lagi bahkan tadi kita lihat sudah melaksanakan salat dzuhur, \"ungkapnya.
Saat mau dikonfirmasi, Ustadz serta imam Masjid Raya Baitul Izzah tidak mau memberikan keterangan apapun, tetapi tampak dari raut wajah beliau yang sedikt kecapean dan pucat.
Walikota : Bukti Ketaqwaan
Walikota H Helmi Hasan mengajak masyarakat Kota Bengkulu agar tidak memaknai hari raya Idul Adha sebatas ritual pemotongan Hewan saja. Melainkan bagaimana setiap insan manusia mampu membuktikan ketaqwaan serta keimanannya dalam menunaikan perintah Allah SWT. Hal ini disampaikannya dalam khotbah singkat saat pelaksanaan salat ID, di Masjid At-Taqwa bersama ratusan masyarakat, kemarin (12/9).
\"Makna berkorban ini bukan hanya menyembelih hewan sapi, kambing dan sebagainya. Tetapi maknanya bagaimana kemudian kita menyembelih ketergantungan, penghormatan, penghambaan, serta kecintaan kita, itu kita sembelih hanya kepada Allah SWT,\" kata Helmi Hasan.
Menurutnya, PR besar setiap manusia adalah menegakkan salat 5 waktu berjamaah di Masjid. Secara jelas dirinya memberikan contoh, ketika salat Subuh maka hal tersebut bisa menjadi bentuk pengorbanan untuk Allah, karena kita mampu menyembelih waktu nyeyaknya tidur kemudian dinginnya malam dan sebagainya. Maka kemudian, datang ke mesjid untuk melaksanakan perintah Allah. Begitupun ketika Salat Dzuhur maka hendaklah untuk mengorbankan waktu pekerjaan, waktu beristirahat hanya untuk Allah demi mengharapkan ridho dan pengampunannya atas dosa-dosa yang diperbuat selama didunia.
\"Ketika Adzan berkumandang, ketika kita disibukkan dengan pekerjaan dan segala urusan kita, maka ketika itulah saat paling tepat untuk kita melakukan penyembelihan, pengorbanan maka kita datangi rumah-rumah Allah SWT untuk kita salat berjamaah,\" sampainya.
Oleh sebab itu, Idul Adha merupakan momentum yang baik, untuk menjadi semangat bagi setiap umat muslim untuk segera berbenah diri dalam memaknai hari Idul Adha, karena berkurban tak hanya dilakukan sekali setahun, tetapi melakukan pengorbanan minimal 5 kali dalam 1 hari. \"Tapi ketika kita tidak mampu menyembelih waktu kita untuk salat dan melangkahkan kaki ke masjid, maka kita wajib menangis, kita perlu salat Tobat. Dan berdoa agar Allah memberi kita kekuatan, jangan-jangan dosa kita terlalu banyak sehingga Allah tidak mau menggerakkan diri kita untuk datang ke Masjid,\" papar Helmi.
Hal ini sejalan dengan program Bengkuluku Religius, sehingga dalam hal ini pemerintah Kota Bengkulu mengajak agar masyarakat dapat berperan dalam mewujudkan kota yang dicintai ini menjadi Kota Bengkulu yang memiliki masyarakat cinta terhadap Allah SWT, sehingga secara perlahan Kota Bengkulu akan menjadi Kota Religius.
\"Walaupun Rumah Sakit berdiri bagus, jalan mulus, ekonominya bagus, tapi ketika kita tidak solat berjamaah dimasjid dimana adzan dikumandangkan, saya khawatir dan saya yakin Allah SWT tidak akan pernah memberikan kebahagiaan bagi kita,\" terangnya.
Usai memberikan khotbah singkat, Walikota dan ratusan masyarakat serta pejabat lainnya, mengikuti salat ID dengan khidmat oleh Imam Ustd Syamlan. Setelah itu, ceramah singkat juga dilanjutkan Ustad Syamlan mengenai penyembahan berhala dan Idul Adha, kemudian dilanjutkan silaturahmi dengan bersalam-salaman. (805/cw2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: