Miliaran Investasi Kaur Terhambat

Miliaran Investasi Kaur Terhambat

\"dana_bengkulu_ekspress\"

BINTUHAN, BE - Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) di Kabupaten Kaur untuk dilakukan revisi, hingga saat ini tidak kunjung rampung. Hal itu mengakibatkan mandeknya investasi miliaran rupiah terhambat masuk ke Kabupaten Kaur.

“Sebenarnya di Kaur ini banyak orang mau berinvestasi, tapi yang menghambat masuk ini masalah izin RTRW yang belum selesai ini,” kata Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kaur, Anwar Sanusi SPd saat rapat pembahasan RTRW bersama lintas Komisi DPRD Kaur, Kamis (1/9) kemarin.

Anwar menilai, masalah RTRW wilayah Maje dan Kaur Selatan bisa dijadikan wilayah budidaya ikan termasuk tambak udang. Namun hal itu dibantah dewan, karena dewan bersikeras agar pembangunan Kaur harus tetap mengaju pada RTRW, bukan undang-undang. Juga ia mengeluarkan izin perusahan tambak udang selama ini sudah sesuai dengan kajian teknis.

“Saya menilai kalau masalah izin RTRW tambak udang yang sudah diterbitkan itu sudah sesuai aturan yang berlaku. Tapi kalau memang nanti bermasalah akan kita cabut,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kaur, Darhan S IP yang memimpin rapat. Menjelaskan amandemen akan dilakukan untuk memasukkan kawasan peruntukan tambak udang. Sebab yang ada sekarang baru kawasan budidaya ikan di tiga kecamatan. Masing-masing Nasal, Muara Sahung dan Kelam Tengah. Juga ketika menyusun Perda RTRW dulu, tidak terpikir akan ada usaha tambak udang. Hingga dewan sepakat membuat pansus terkait perubahan RTRW harus dirubah.

“Dinas terkait juga sudah menyatakan ini salah, sehingga harus ada perubahan RTRW. Kita akan terus tindaklanjuti perkembangan soal tambak ini. Untuk memastikan wilayah pesisir pantai ini bisa masuk budidaya ikan, terang Darhan.

Ditambahkan Darhan, untuk menyelesaikan permasalahan perda masalah RTRW yang tak kunjung rampung ini. Pihaknya akan mengelar rapat bersama dinas terkait untuk membahas masalah draf Raperda perubahan RTRW pada tanggal 15 September 2016 nanti.

“Yan anti masalah ini akan kita bahas lagi habis lebaran haji, dan saya minta kepada dinas terkait untuk hadir dan jangan sampai nanti ada yang tidak hadir. Agar masalah perubahan RTRW ini cepat rampung,” jelasnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: