Kondisi SMKN 5 BS Setelah Agusrin tak Lagi Gubernur

Kondisi SMKN 5 BS Setelah Agusrin tak Lagi Gubernur

Guru PNS Hanya Satu, Siswanya Terus Berkurang

SMKN 5 Bengkulu Selatan (BS) berada di Desa Anggut Kecamatan Pino, Kabupaten BS, kini memprihatinkan. Sekolah yang didirikan oleh Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamuddin tahun 2007 lalu dan mulai menerima siswa baru tahun 2008 ini, tak diminati oleh siswa tamatan SMP. Bagaimana kondisinya saat ini?

Asrianto - Bengkulu Selatan

Sekolah dengan jarak 20 km dari pusat Kota Manna Bengkulu Selatan dan 200 meter dari jalan raya ini, pada awal didirikan Gubernur Bengkulu, Agusrin M Najamuddin memiliki tujuan yang mulia. Pasalnya saat itu sang Agusrin yang ingin membangun desa kelahirannya itu, menginginkan anak-anak BS dapat memiliki keterampilan khusus, agar setelah tamat dapat mengikuti jejak dirinya yang juga lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebab setelah lulus bisa mandiri tanpa menggantungkan hidup kepada orang tua.

\"Pada awal pendirian sekolah ini saya tahu persis, sebab saat dibuka saya guru yang pertama ngajar di SMKN 5 ini. Keinginan Pak Agusrin waktu itu agar anak-anak BS bisa mandiri bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan,\" ujar Kepala SMKN 5 BS, Iskandar Muda SPd saat disambangi di ruang kerjanya, Rabu (24/8).

Setelah menjadi Gubernur, Agusrin membeli dua bidang tanah yang berdekatan milik Rohim dan Pak Mi dengan luas masing-masing 1 hektar dengan harga Rp 100 juta per hektar.

Pada tahun pertama dibuka, tahun 2008, dibuka jurusan Audio Visual dan Teknik Elektronik Industri. Saat itu jumlah siswa baru sebanyak 75 orang. Bahkan ditahun kedua yakni tahun 2009 jumlah siswa baru masih banyak yakni 57 siswa. Hanya saja mulai tahun 2010 jumlah peminat sekolah yang ada di tanah kelahiran Agusrin itu, menurun yakni hanya ada 27 siswa. Bahkan tahun 2014 sempat hanya memiliki 1 siswa baru.

\"Sekolah yang didirikan dengan 4 bangunan yang terdiri dari 8 ruang kelas, 3 ruang praktek ini banyak peminat, namun karena tidak didukung peralatan praktek, bahkan tahun 2014 sempat hanya memiliki 1 siswa baru,\" tutur Iskandar.

Setelah itu, sekolah mulai merubah jurusan yakni jurusan Teknik Elektronik Industri diganti dengan jurusan Teknik Sepeda Motor, sehingga saat ini jurusan yang ada teknik Audio Visual dan Teknik sepeda Motor. Iskandar beralasan, Teknik Elektronik dihapuskan lantaran sepi peminat. Bahkan siswa yang mau praktek tidak ada tempat di BS dan harus selalu ke luar kabupaten. Sedangkan untuk Audio Visual dan Teknik Sepeda Motor, lokasi praktek cukup di BS saja.

Berkat ketekunan Iskandar Muda untuk memajukan sekolah ini, saat ini jumlah siswa di sekolah ini sebanyak 35 siswa dengan rincian siswa kelas 12 ada 8, siswa kelas 11 ada 12 dan siswa kelas 10 ada 15 siswa. Meskipun jumlah siswa sudah berangsur bertambah, namun guru PNS di sekolah ini hanya satu yaitu Iskandar.

Sedangkan sisanya ada 4 guru yang kekurangan mengajar di sekolah lain, sehingga untuk menggenapkan mengajar 24 jam, mereka mengajar di SMKN 5 ini, kemudian ada 15 guru honorer.

Iskandar berharap Pemda BS dapat membantu pengadaan peralatan praktek serta penambahan guru PNS. \"Saya akan tetap berupaya agar sekolah peninggalan Pak Agusrin ini tetap bertahan, bahkan saat ini siswa baru sudah mulai bertambah, saya berharap Pemda BS bisa membantu pengadaan peralatan praktek dan menambah guru PNS,\" harap Iskandar.

Sementara itu, saat BE menyambangi sekolah ini sekitar pukul 08.00 WIB kemarin, kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Bahkan BE dipersilakan masuk ke kelas dan melihat suasana kegiatan belajar mengajar. Bimo Saputra dan Rian siswa kelas 10 asal Kecamatan Ulu Manna, kepada BE menuturkan, selama hampir 2 bulan bejalar di sekolah ini, keduanya betah karena guru yang mengajari mereka sangat tekun. Jika mereka belum mengerti, sering diulang.

Bimo dan Rian juga ingin membuktikan kepada masyarakat, lulusan dari SMKN 5 BS ini juga bisa bersaing dengan SMK lain. Mereka berdua ingin menjadi tenaga ahli perbengkelan sepeda motor dan siap membuka lapangan kerja bagi orang lain.

\"Kami lulusan SMP di Kecamatan Ulu Manna sengaja sekolah di sini karena ingin memiliki keahlian perbengkelan. Kami ingin buktikan, jika sekolah ini memiliki kualitas yang bagus dan lulusannya nanti siap kerja,\" ujar Bimo didampingi Rian.

Tusnaini (42) warga setempat, kepada BE menuturkan, jika gedung sekolah tersebut sangat bagus. Hanya saja saat ini siswa yang belajar hanya sedikit. Ia berharap Pemda BS dapat mendukung program Agusrin untuk menciptakan generasi penerus yang memiliki keterampilan dan siap kerja. Sebab itu ia meminta Bupati BS, Dirwan Mahmud SH dan Wakil Bupati Gusnan Mulyadi SE MM dapat menambah fasilitas dan sarana mengajar serta peralatan praktek di sekolah ini, sehingga ke depan sekolah ini semakin maju dan peminatnya semakin banyak.

\"Sebenarnya sekolah ini sangat bagus, lulusan sekolah ini ada yang sudah menjadi tentara dan bekerja di perusahaan-perusahaan terkenal, sayang jika dibiarkan terlantar, sebab cita-cita Pak Agusrin membuka sekolah ini sangat mulia agar anak-anak BS bisa mandiri,\" harap Tusnaini. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: