Bedah Al-Qur’an Bersama Cak Nur, Polisi Itu Bagian dari Khalifah Allah

Bedah Al-Qur’an Bersama Cak Nur, Polisi Itu Bagian dari Khalifah Allah

 Ustadz Nurcholis atau kerap disapa Cak Nur menyihir ratusan anggota polisi dan masyarakat serta pejabat dalam ceramah dan tausaiyah serta memahami arti beberapa ayat Al-Quran yang dilaksanakan di Masjid Al-Taqwa, Minggu (31/7).

BEDAH Al-Quran ini dimulai setelah selesai salat isya. Ratusan anggota kepolisian Mapolres Bengkulu serta masyarakat langsung duduk rapi menyiapkan diri mendengarkan ceramah bedah Al-quran dengan narasumber Cak Nur. Bedah Al-Quran kali ini mengambil tema melalui revolusi mental kita ciptakan abdi negara yang beriman dan bertaqwa dalam rangka mewujudkan pelayanan prima. Terkait revolusi mental anggota kepolisian, sudah jelas dalam Al-Quran dan Sunah Rasulullah SAW, anggota Polisi bisa diibaratkan sebagai khalifah. Jika demikian sudah barang tentu harus bisa menjadi contoh dalam melaksanakan revolusi mental.

\"Contoh kecilnya seperti ini, jika ada pencurian, perzinaan, pengerusakan atau kejahatan lain masyarakat pasti melapor ke polisi. Jadi polisi itu bisa dikatakan khalifah Allah,\" jelas Cak Nur saat dikonfirmasi setelah selesai acara.

Masih Cak Nur, polisi merupakan mitra masyarakat diharapkan menjadi pelopor agar masyarakat menjauhi larangan Allah. Jika jabatan sebagai anggota polisi harus diikuti dengan tameng iman yang kuat. Agar kedepan tidak tergoda dengan hal duniawi.

\"Sebagai khalifah Allah hidayah dan iman harus ada didalam jiwa polisi. Jangan sampai memiliki tameng lemah,\" imbuh Cakk Nur.

Bedah Al-Quran ini bukan sesuatu yang baru di Bengkulu, Cak Nur mengakui perkembangan masyarakat Bengkulu memahami Al-Quran semakin pesat. Jika sudah memahami Al-Quran harus ada penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak harus ada pengakuan dari orang lain atau ada kepentingan. Ini dilakukan demi mendapatkan wahyu dan hidayah serta menjadi orang yang ikhlas dalam memahami arti Al-Quran.

\"Perkembangan masyarakat Bengkulu memahami Al-Quran sangat pesat. Semoga acara semacam ini bisa ditiru daerah lain,\" terang Cak Nur.

Kapolres Bengkulu, AKBP Adrian Indra Nurinta SIK mengapresiasi acara sederhana namun penuh keistimewaan ini. Ia mengakui jika bedah Al-Quran merupakan salah satu agar abdi negara mendapatkan wahyu dari Al-Quran.

Bukan hanya polisi, melainkan semua abdi negara. Revolusi mental sendiri merupakan program dari Presiden RI, Joko Widodo. Melalui bedah Al-Quran ini diharapkan bisa mengamalkan arti sesunguhnya revolusi mental itu sendiri.

\"Revolusi mental program pak Jokowi, saya hanya melanjutkan. Menurut saya cara yang paling tepat melalui bedah quran ini,\" terang Kapolres.

Kapolres kemudian berharap semoga tausiyah dan pemahaman arti ayat Al-Quran ini bisa bermanfaat bagi semua anggota polisi dan masyarakat yang hadir. Seperti yang dikatakan Cak Nur, untuk mendapatkan hidayah dan wahyu dari Al-Quran tidak dibutuhkan orang yang cerdas atau pinta melainkan orang yang berakal.

\"Inti dari revolusi mental yang dijelaskan melalui bedah Al-Quran ini agar kita semua mendapatkan hidayah. Bukan hanya anggota polisi saja melainkan semua abdi negara dan masyarakat,\" ujar Kapolres.

Acara ini selesai sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah selesai melakukan doa bersama tamu undangan seperti Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, Wakil Wali Kota, Patriana Sosialinda, GM Bengkulu Ekspress Soekatno MSi, seluruh jajaran Kapolsek dan Kasat meninggalkan masjid Al-Taqwa dengan tertib.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: