Cap Jempol Berdarah Terus Bertambah
MERIGI SAKTI, BE - Memasuki hari kedua, Kamis (14/7), proses penggalangan cap jempol berdarah yang dilakukan Forum Masyarakat Rejang Gunung Bungkuk (FMRGB) Kabupaten Benteng terus bertambah. \"Proses pengumpulan cap tangan jempol darah terus kita lakukan. Dihari kedua ini, kita sudah mengumpulkan sebanyak 3 ribu tanda tangan,\" jelas ketua FMRGB Benteng, Nurdin, kepada BE, kemarin.
Berbeda dengan Rabu (13/7) lalu, lanjut Nurdin, pihaknya akan terus melakukan pergerakan hingga terkumpul 10 ribu dukungan. Bahkan, pihaknya mengaku telah menyebarkan kertas atau blanko isian tanda tangan atau cap jempol berdah ke 12 desa yang menolak aktivitas tambang bawah tanah (underground) yang dilakukan oleh PT Cipta Buana Seraya (CBS) di Desa Susup, Kecamatan Merigi Sakti.
\"Sejauh ini, penggalangan dukungan terus berlangsung hingga dua minggu kedepan, terutama pada 12 desa yang tersebar di Kecamatan Merigi Sakti dan Merigi Kelindang. Setiap masyarakat bisa menumpahkan darah mereka, dimulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa,\" punkas Nurdin.
Masih kata Nurdin, pihaknya terus berharap agar pemerintah daerah ataupun pemerintah provinsi bisa mengambil sikap dan keputusan yang berpihak (pro) kepada rakyat. Diantaranya, meminta agar ada kesepakatan damai antara warga yang melakukan pembacokan saat aksi demo dan pengembalian tanah ulayat yang saat ini sudah masuk kedalam kawasan hutan lindung.
\"Kami menginginkan pernyataan Gubernur, Kapolda dan Bupati yang sepakat menutup atau membekukan PT CBS bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. Solusi seperti inilah yang kami tunggu dan kami harapkan. Jika tidak, kami tentu saja akan kembali bertindak. Demo adalah jalan terakhir bagi kami,\" pungkasnya.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: