Digoyang Gempa, Puluhan Rumah Rusak

Digoyang Gempa, Puluhan Rumah Rusak

MUKOMUKO, BE – Gempa berkekuatan 6,5 SR yang terjadi sekira pukul 05.56 WIB, Kamis (2/6), sangat dirasakan warga di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Meski tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini, puluhan unit rumah dikabarkan rusak.

Informasi dihimpun Bengkulu Ekspress, puluhan unit rumah yang rusak itu terdapat di Kecamatan Lubuk Pinang dan Kecamatan V Koto. Khusus di Lubuk Pinang, yang lokasinya dekat dengan pusat gempa di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, ada 16 rumah yang rusak, yakni di Desa Lubuk Pinang dan Arah Tiga. Sedangkan di Kecamatan V Koto ada 81 rumah, yakni di Desa Talang Sepakat, Talang Petai dan Talang Sakti.

Dari puluhan unit rumah penduduk yang rusak tersebut, 4 rumah mengalami rusak berat yakni di Desa Lubuk Pinang, 1 Desa Arah Tiga dan 10 rumah di wilayah Kecamatan V Koto. Sedangkan puluhan rumah lainnya diketahui mengalami kerusakan ringan. Empat unit rumah yang rusak berat itu tidak bisa lagi ditempati.

\"Jumlah laporan resmi yang kami terima hingga sore ini (kemarin), berjumlah 97 unit rumah. Rusak berat untuk sementara berjumlah 15 rumah. Sisanya masih dalam pendataan lebih lanjut dan mayoritas mengalami kerusakan ringan,” ungkap mKepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ramdani SE MSi, Kamis sore.

Untuk penanganan darurat sementara, BPBP menurunkan sejumlah tenda untuk digunakan oleh kepala keluarga yang rumahnya rusak berat tersebut. Ditambah makanan siap saji. \"Tenda yang telah diturunkan sebanyak empat buah. Ini di prioritaskan rumah yang dinilai sangat rusak berat dan tidak bisa ditempati. Tepatnya yang berlokasi di Desa Lubuk Pinang. Kekurangannya kita masih menunggu distribusi tenda dari Dinsos Nakertrans,\" jelas Ramdani.

Kepala Dinsos Nakertrans Kabupaten Mukomuko, Drs Haryadie Nazar melalui Kepala Bidang Sosial, Suyoso, mengungkapkan, pihaknya telah menurunkan sejumlah terpal serta peralatan memasak. Bantuan itu adalah penanganan darurat sementara dan diprioritaskan yang mengalami kerusakan sangat berat. \"Kita sudah koordinasikan dengan BPBD dan pihak terkait. Untuk penanganan darurat sementara ditanggulangi.

Jika nantinya dibutuhkan berbagai bantuan dan lainnya juga akan didistribusikan dan dikoordinasikan lebih lanjut ke SKPD terkait. Termasuk dengan Pemerintah Provinsi (Bengkulu) hingga pusat,” ungkapnya. Sebelumnya, saat gempa terjadi, tidak kurang dari ratusan warga di Kecamatan Kota Mukomuko, yang lokasinya di tepi pantai, khususnya yang berdomisili di Kelurahan Bandar Ratu, Desa Ujung Padang, Kelurahan Pasar Mukomuko, Koto Jaya dan sejumlah desa lainnya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Mayoritas masyarakat mengungsi ke arah Danau Nibung menuju SP6 Kecamatan Air Majunto, yang merupakan salah satu jalur evakuasi tsunami karena lokasinya aman dan tinggi.

Ratusan warga baik itu yang mengendaraai kendaraan pribadi maupun dinas berduyun – duyun menuju lokasi yang tinggi tersebut. Tiba di lokasi yang dinilai aman itu, warga ada yang menumpang singgah di rumah warga dan ada juga yang hanya berdiri di pinggir jalan. \"Banyak yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman. Kami khawatir jika terjadi tsunami setelah terjadi gempa bumi, karena itulah saya dan warga lainnya mengungsi karena takut terjadi tsunami,” ungkap Elsandi, salah satu warga Kota Mukomuko.

Putra warga lainnya, menyampaikan, ia bersama istri, anak dan keluarga tergesa – gesa menuju arah lokasi aman di SP6, Air Majunto. Meskipun pagi hari ini kemarin diguyur hujan.

\"Goyangan gempa kali ini lain dari biasanya. Ditambah lagi atap rumah seakan – akan mau terbang dan bangunan seakan mau roboh,” katanya.

Kepala BPBD, Ramdani menyampaikan, mayoritas yang mengungsi adalah masyarakat di Kecamatan Kota Mukomuko. Sedangkan warga di wilayah kecamatan lainnya hanya sebatas bersiap - siap. “Yang mengungsi hari ini (kemarin) masyarakat Kota Mukomuko. Arah mengungsinya menuju SP6, Kecamatan Air Majunto. Sekitar satu jam lebih pasca gempa, masyarakat kembali lagi turun ke bawah dan pulang ke rumahnya masing–masing,” ungkapnya. (900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: