Nelayan Dilarang Melaut, Gelombang Capai 5 Meter

Nelayan Dilarang Melaut, Gelombang Capai 5 Meter

\"Jpeg\"

BENGKULU, BE - Tingginya gelombang yang terjadi di perairan Bengkulu hingga perairan Enggano, membuat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mengeluarkan peringatan dini. Dalam satu minggu kedepan gelombang laut mencapai 2 hingga 5 meter.

\"Satu minggu ini, gelombang laut kita mencapai 5 meter. Nelayan harus wasapada dengan tinggi gelombang ini,\" terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Sudianto kepada BE, Senin (30/5).

Dijelaskannya, tinggi gelombang ini diakibatkan karena adanya suhu tinggi dalam laut. Disamping itu, juga disebabkan karena adanya awan cumulonimbus yang membuat tekanan angin menjadi tinggi.

\"Prakiraan cuaca untuk anggin mencapai 5 hingga 15 knot, berlokasi di barat daya dan barat laut,\" bebernya.

Dengan tingginya gelombang mencapai 5 meter ini, tentunya akan membahayakan bagi para nelayan dan transportasi jalur laut. BMKG meminta bagi nelayan untuk tidak melaut dengan lokasi jauh dari daratan. Begitupun dengan aktivtas di pinggir pantai, untuk tetap mamawas diri agar tidak terjabak dengan tingginya gelombang pantai.

\"Jangan pergi melaut dengan jarak cukup jauh. Ini akan membahayakan nelayan, bila masih tetap nekat melaut,\" tegas Sudianto.

Sementara itu, untuk prakiraan cuaca hujan, Bengkulu dalam satu minggu kedepan masih diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Begitu pun dengan petir akan tetap ada bersamaan dengan datangnya hujan yang akan mengguyur wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. \"Hujan tetap akan mengguyur Bengkulu untuk satu minggu kedepan,\" tandasnya.

Nelayan Takut Melaut

Puluhan nelayan di Jalan Tongkol Kelurahan Maleboro Bengkulu tampaknya dalam beberapa hari ini terpaksa menghentikan aktivitasnya melaut. Hal ini disebabkan ombak yang sedang pasang dengan ketinggian 5 meter di atas kepala, sehingga para nelayan ini takut melaut.

\"Untuk sementara ini kami takut untuk melaut karena ombaknya sedang tinggi mencapai ketinggian 5 meter lebih,\" ujar Ipan (40), salah satu nelayan di Jalan Tongkol Kelurahan Malebero, Senin (30/5).

Ipan menjelaskan, karena ombak dan angin yang besar para nelayan memindahkan kapalnya ke kawasan wisata kolam bebek yang berada disamping mes Pemda Bengkulu.

\"Kapal sengaja kami pindahkan ke kolam bebek ini, apabila tidak kami ungsikan kapal tersebut bisa hancur dan tenggelam ditelan ombak,\" ungkapnya.

Ujang, nelayan lainnya, menyampaikan, bila air surut biasanya kapal tidak bisa masuk ke dalam tempat wisata kolam bebek. Namun disaat ombak besar seperti ini, kapal bisa berlindung ke dalam kolam tersebut, karena air yang tenang kapal bisa bersandar dengan aman di kolam tersebut.

\"Dengan adanya kolam ini kami para nelayan Malebero jadi terbantukan, kapal kami bisa berlindung dengan aman disini,\" tuturnya.

Ujang menambahkan, ombak besar atau gloro untuk istilah nelayan daerah Pantai Bengkulu biasanya datang tiap 1 tahun sekali. Nelayan Malebero memprediksi sebelum puasa memang selalu sering terjadi, ombak besar biasanya sampai lebaran haji.

\"Kami para nelayan disini mempunyai hitung-hitungan sendiri untuk melaut, biasanya kalo bintang dan bulan bergeser sejajar dengan situasi cuaca yang tenang biasanya akan terjadi gloro atau ombak besar,\" jelasnya.

Dari mulai pagi hari tadi ombak sudah terlihat besar sampai naik ke badan jalan, tambah ujang, siang harinya BE memantau langsung kondisi para nelayan yang ada di kawasan Malebero, nampak beberapa kapal nelayan masih terombang-ambing di tengah laut akibat ombak pasang tersebut. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: