Bupati Lebong Minta Data Ulang Dampak Longsor

Bupati Lebong Minta Data Ulang Dampak Longsor

\"administrasi_kantor_2\"TUBEI, Bengkulu Ekspress - Bupati Lebong, H Rosjonsyah SIP MSi meminta dinas terkait kembali melakukan pendataan ulang terhadap lahan pertanian milik warga yang terkenda dampak longsor dan banjir bandang beberapa waktu lalu di kawasan PT Pertaminan Geothermal Energy (PGE), beberapa waktu lalu. Pasalnya, data yang sebelumnya dinilai belum final. Yang ada baru sebatas kerusakan berat, kerusakan sedang dan kerusakan ringan. Sementara bagaimana pergantian lahan yang rusak juga harus dihitung untuk disampaikan ke Kementerian Sosial. Rapat yang digelar, Senin (23/5) di aula Graha Bina Praja Pemkab Lebong yang dipimpin langsung oleh Bupati Lebong tersebut, dihadiri oleh Ketua DPRD Lebong, Sekda, Pabung (perwira penghubung) Lebong, serta unsur SKPD dan FKPD Kabupaten Lebong. Komandan Kodim (Dandim) 0409 Rejang Lebong, Letkol Kav Hendra S Nuryahya SH melalui Perwira Penghubung, Mayor Inf Sisrachmat SH mengungkapkan semua tim evakuasi setelah ditemukannya 3 orang korban pada pencarian terakhir, oleh Bupati Lebong menyatakan secara administratif SK pembentukan tim evakuasi pencarian korban yang dipimpin langsung oleh Dandim 0409 RL, Letkol Kav Hendra S Nuryahya SH serta pihak terkait yang terlibat telah berakhir. Namun untuk kelanjutannya, bupati meminta agar jajaran kodim tetap diminta bantuannya guna mendampingi proses normalisasi lahan khususnya masalah pertanian yang terkena dampak bencana longsor dan air bandang. \"Untuk SK pencarian korban secara administrasi secara resmi telah dihentikan. Hanya saja bupati akan menerbitkan SK baru untuk mengawal proses normalisasi lahan pertanian yang terkena dampak,\" kata Sisrachmat. Lebih jauh dikatakan pabung, bahwa berdasarkan laporan hasil pendataan oleh pihak pertanian, dinilai baru sebatas dampak kerusakan dalam hal ini mulai dari data kerusakan berat yang mengakibatkan gagal panen total, kemudian kerusakan sedang dan kerusakan ringan. Untuk itu bupati meminta dinas telknis masing-masing untuk kembali melakukan pendataan ulang terkait tindak lanjut lahan pertanian yang benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi. Maka dari itu, data lahan pertanian yang memang tidak bisa dimanfaatkan akibat tertimbun material longsor dan banjir bandang, akan diusulkan nantinya ke Kementerian sosial agar diupayakan bagaimana nantinya bisa kembali dimanfaatkan oleh petani atau fungsi semula. \"Oleh Dinas Pertanian yang disampaikan selama ini baru sebatas data kerusakan. Namun bupati meminta agar kembali dilakukan pendataan soal lahan pertanian yang tidak bisa difungsikan lagi akibat bencana lalu nanti diupayakan agar dinormalisasi dan bisa dimanfaatkan seperti fungsi awal lahan tersebut,\" ungkap Dandim. Selain itu, lanjut Pabung, TNI tentunya siap membantu sesuai arahan bupati terkait melakukan pendampingan soal proses normalisasi serta pendataan ulang oleh dinas terkait terhadap lahan pertanian yang tidak bisa digunakan lagi akibat bencana longsor dan banjir bandang beberapa waktu lalu. \"Sesuai perintah bupati kita akan selalu siap melakukan bantuan pendampingan terhadap proses pendataan ulang terhadap lahan pertanian yang memang tidak bisa difungsikan lagi guna disampaikan ke Kemensos agar hal tersebut ada kelanjutannya dan lahan masyarakat bisa difungsikan seperti semula,\" pungkas Pabung.(777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: