Tambang Tradisional Ancam Keselamatan
TAMBANG batu bara tradisional oleh masyarakat di kawasan Blok 9 Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengancam penambangnya. Pasalnya, bukan saja pengetahuan yang minim mengenai penambangan, namun para penambang juga tak dilengkapi alat-alat keselamatan. Buktinya, dalam kurun waktu hampir 6 bulan terakhir ini sudah ada 3 warga tewas di wilayah tambang itu, sehingga perlu diveluasi oleh pemerintah daerah. Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPRD Benteng , Peri Hariadi SSos kepada BE, kemarin. \"Tanpa ada izin dari perusahaan, mana mungkin warga berani mengambil batu bara di blok itu. Jangan sampai ada pembiaran dan malah masyarakat yang menjadi korban. Sebab itu, atas beberapa kasus tewasnya penambang di lokasi itu kami minta ada evaluasi dari Dinas ESDM terhadap penguasa blok itu,\" jelas Peri. Menutur Peri, evaluasi tersebut tidak hanya berupa perizinan, namun juga berkaitan dengan adanya dugaan dan kesan pembiaraan warga menambang secara ilegal, sementara hasil penambangan batu bara di blok itu kembali dibeli pihak perusahaan. Menurutnya, jika terbukti adanya pembiaran demi keuntungan pihak perusahaan karena tak perlu membayar upah ataupun menyediakan jaminan pada tenaga kerja, maka menurutnya hal tersebut harus dihentikan. \"Pihak perusahaan seolah lepas tangan saat ada buruh yang tewas di lokasi itu, sebab mereka sama sekali tidak tercatat sebagai pekerja. Malah mereka bisa-bisa dituduh sebagai penyerobot, nah jangan sampai warga kita dirugikan dengan hal ini,\" tambahnya. Tak hanya itu, dia juga meminta ada ketegasan Pemkab Kabupaten Benteng guna meningkatkan kesejahteraan warga Benteng. Menurutnya, harusnya pihak perusahaan membayar kompensasi pada warga tersebut dengan mengangkatnya sebagai tenaga kerja dengan hak dan kewajiban yang melekat, bukan menjadi tenaga atau buruh harian lepas. \"Harusnya diangkat jadi tenaga kerja, bukan dibiarkan menambang illegal dan hasil penambangan mereka dibayar. Pemerintah harus mengambil tindakan atas permasalahan ini,\" tandasnya.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: