48 Wartawan Bengkulu Lulus UKW

48 Wartawan Bengkulu Lulus UKW

 BENGKULU, BE - Setelah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) selama 2 hari (17-18 Mei), 48 dari 49 wartawan yang menjadi peserta dinyatakan lulus atau berkompeten. Sedangkan satu orang wartawan dinyatakan tidak lulus dalam UKW yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bengkulu di Aula Bapelkes Provinsi Bengkulu itu

Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, Sasongko Tedjo, menjelaskan, satu orang yang dinyatakan tidak lulus itu merupakan wartawan yang belum dianggap mampu untuk ke jenjang selanjutnya.

\"Belum lulus untuk ketingkatan selanjutnya. Masih perlu banyak belajar dan mengolah kembali kemampuan,\" terang Sasongko dalam sambutan penutuapan UKW PWI di Aula Bapelkes Provinsi Bengkulu, Rabu (18/5).

Lanjutnya, meski ada yang tidak lulus, dari 7 orang tingkat utama, 7 orang tingkat madya dan 35 orang tingkat muda ini, semua wartawan yang ikut UKW dinilai sangat berkualitas. PWI berharap peserta yang lulus dapat terus meningkatkan kualitasnya dalam menjalankan tugas sebagai jurnalistik. \"Ini sebagai tahap awal, bagi peserta muda dan madya masih ada jenjang selanjutnya. Silakan untuk terus menlanjutkan ke tingkatan berikutnya. Karena kita memiliki target, pada tahun 2018 profesi wartawan diakui bagi yang sudah mengikuti UKW,\" ungkapnya.

PWI juga mengapresiasi bahwa UKW yang telah dilakukan di Bengkulu ini dapat sambutan baik dari pihak pemerintah. Hal itu terbukti bahwa antar pers dan pemerintah memiliki hubungan yang baik. Karena pers juga memiliki peran dalam mendukung dan memajukan suatu daerah.

\"Hubungan yang baik ini juga harus tetap dijaga. Namun demikian, pers juga jangan sampai menghilangkan fungsi pers. Demikian pemerintah juga jangan menolak kritik ketika ada yang salah dalam menjalankan tugas pemerintahan,\" tegas Sasongko.

Disisi lain, Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA yang secara langsung menutup UKW PWI Provinsi Bengkulu ini, menegaskan, kompetensi yang dilalui ini bukan hanya sebatas kompetensi, tetapi yang terpenting ialah kesan dan nilai yang akan dibawa. Sehingga dengan nilai itu, akan dapat merubah prilaku, etika, norma dan etos kerja sebagai seorang jurnalis.

\"Saya yakin tolak ukur yang akan dinilai bukan hanya sebatas berita. Tapi lebih dari tata caranya. Sehingga kedepannya dapat memberikan uotput yang baik, untuk memajukan pembangunan daerah,\" terang Rohidin.

Menutut Wagub, ada 4 pilar dalam melakukan pembanguan daerah. Pertama ialah pers, pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha. Ketika 4 pilar ini dapat berkerja sesuai dengan fungsinya, maka akan majulah daerah tersebut.

\"Begitu juga dengan pemerintah juga tidak akan anti dengan kritik. Ketika memang kritik itu membangun. Kalau tidak juga mendengarkan kritik, itu juga dipertanyakan. Untuk itu peran pemerintah dan pers ini juga harus simbiosis mutualisme untuk saling menjaga dan membangun,\" ungkapnya.

Pertumbuahan Media Makin Pesat

Sementara itu, Ketua PWI Provinsi Bengkulu,Zacky Antoni SH MH menegaskan UKW angkatan III yang diselenggarkan tersebut untuk mengetahui kualitas wartawan. Karena saat ini, khususnya di Provinsi Bengkulu, pertumbuhan media dan wartawan sangat pesat. Sehingga perlu diukur, apakah wartawan itu benar-benar wartawan ataukan hanya sebatas wartawan saja.

\"Pertumbuhan ini juga dibarengi banyaknya persoalan yang kita temukan di lapangan. Karena prilaku oknum wartawan yang berujung merepotkan PWI,\" ujar Zacky.

Dijelaskannya, prilaku oknum wartawan itu seperti melakukan pemerasan terhadap narasumber. Hal itu sangat tidak mencontohkan sebagai wartawan, yang bertugas mencari berita untuk diinformasikan kepada publik.

\"Kalau ditemukan seperti ini, silakan lapor polisi. Karena kerja wartawan bukan sebagai penipu dan pemeras,\" tegasnya.

Ia juga menyampaikan, untuk membangun suatu daerah pers juga sangat berperan. Akan tetapi, pemerintah juga jangan sampai menolak untuk dikritik. Sehingga menjadikan kritikan itu sebagai obat dalam membenahi aturan yang memang harus dilakuakan. Begitupun media juga wajib untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat dengan pemberitaan yang mendidik. Menumbuhkan budaya membaca kepada masyarakat dan membuat masyarakat melek akan informasi.(151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: