Longsor Susulan, 5 Rumah Terancam
TABA PENANJUNG, Bengkulu Ekspress - Bencana longsor yang terjadi di Desa Bajak I, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) kembali terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Jumat (13/5) kemarin. Akibatnya, akses jalan nasional dari Kota Bengkulu menuju Kabupaten Kepahiang yang sebelumnya sudah berjalan lancar kembali tertutup oleh tanah dan pepohonan yang roboh. Selain menyebabkan kemacetan panjang, longsor yang terjadi kali ini juga membuat sebanyak 5 rumah warga setempat terancam terjun ke jurang. (Nama-nama pemilik rumah lihat grafis). Pantauan BE di lokasi, rumah yang berada dengan ketinggian sekitar 50 meter diatas permukaan jalan tersebut kondisinya semakin mengkhawatirkan. Bahkan salah satu rumah warga setempat, Mulyan Susanto (31), sudah longsor bagian dapur rumahnya. \"Longsor yang terjadi pada bagian belakang rumah kami ini sudah terjadi sejak Kamis (12/5) dinihari, akibat hujan deras yang melanda membuat tanah berstruktur gembur semakin tergerus dan menutupi jalan nasional tepat di belakang rumah,\" aku Mulyan. Dia menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah memindahkan sejumlah barang-barang yang terletak di bagian dapur. Hanya saja, dalam kondisi seperti ini ia mengaku bahwa dapur rumahnya dipastikan tak bisa lagi untuk digunakan dan dengan kondisi pondasi yang sudah menggantung. \"Melihat kondisi saat ini, potensi terjadinya longsor susulan sangatlah besar dan akan menyeret bangunan dapur rumah saya. Akibat kejadian ini, saya bisa mengalami kerugian hingga Rp 25 juta rupiah,\" tambahnya. Menanggapi bencana ini, pihaknya pemerintah daerah, pemerintah provinsi ataupun pemerintah pusat bisa mengambil tindakan pencegahan terjadinya longsor. Salah satunya adalah dengan membangun pelapis tebing secara permanen yang mampu menahan tanah diatas permukaan jalan. \"Saat ini kami tidak butuh makanan, mie instan ataupun bantuan lainnya. Kami hanya berharap agar segera dibangun pelapis tebing. Sehingga keberadaan rumah kami bisa terselamatkan dari bencana,\" pungkasnya. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Benteng, Drs Tomi Marisi MSi saat mendatangi lokasi longsor mengimbau kepada pemilik rumah yang berlokasi di tepi jurang itu untuk tidak menempati rumahnya sembari menanti ancaman longsor berakhir. Pasalnya, dengan curah hujan yang tinggi saat ini, tak menutup kemungkinan longsor akan kembali terjadi dan mengancam warga yang menempati rumah. \"Demi keselamatan, kami mengimbau agar pemilik rumah segara mengungsi untuk sementara waktu. Sedangkan untuk pembangunan pelapis tebing, ini belum bisa kita pastikan, sebab akan berkoordinasi terlebih dahulu kepada Balai Binamarga pusat yang berkewenangan atas jalan nasional ini,\" jelas Tomi. 3 Alat Berat Diturunkan Untuk menghindari terjadinya kemacetan panjang, pihak kepolisian telah mengalihkan sejumlah kendaraan seperti mini bus serta kendaraan bermotor untuk melewati jalur alternatif, yakmi melewati Gang Jambu, Desa Bajak I. Kendati demikian, lantaran jalan Kabupaten Benteng ini tak terlalu besar, bus ataupun truk yang bermuatan besar terpaksa menunggu evakuasi metarial longsor tuntas. \"Sebelum material longsor yang menutupi seluruh badan jalan diangkat, bus bermuatan besar terpaksa tak bisa lewat untuk sementara waktu,\" jelas Kapolsek Taba Penanjung, AKP Kusman Jaya SH. Terpisah, pelaksana kontraktor dari Balai Binamarga yang bertugas melakukan pemeliharaan jalan nasional tersebut, Suparno mengaku bahwa pihaknya telah mengerahkan sebanyak 3 unit alat berat untuk mempercepat pembersihan material longsor. \"Sebanyak tiga unit alat berat telah kita kerahkan, diantaranya 1 loader dan 2 eksavator. Sementara ini, alat berat tersebut akan kita siagakan guna membersihkan sisa longsor dan mengantisipasi terjadi longsor susulan,\" jelas Suparno.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: