Rumah Transmigrasi Enggano Disegel
ARGA MAKMUR, BE - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrsai (Dinakertrans) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) menyayangkan masih ada beberapa warga transmigrasi di Kecamatan Enggano masih mengeluh. Padahal transmigrasi ditujukan agar warga yang baru pindah itu mandiri merintis dari awal, bukan langsung semua kebutuhannya terpenuhi.
Bahkan 4 bulan lalu ada satu keluarga yang memilih meninggalkan rumah transmigrasi itu dengan alasan tidak jelas. Mendengar laporan tersebut, Disnakertrans pun langsung bertindak tegas dengan menyegel rumah tersebut sekaligus mencabut hak warga transmigran yang menempati rumah itu.
\"Sudah lebih tiga bulan tidak ada kejelasan, itulah kenapa kita coret. Jika tidak salah, yang melarikan diri itu warga Jawa Barat,\" kata Kepala Disnakertrans BU, Drs Fahrudin, kemarin.
Padahal, lanjut Fahrudin, selain memberikan rumah dan lahan, warga transmigrasi itu juga diberikan jatah hidup hingga 1 tahun ke depan. Pemberian jatah hidup itu bertujuan untuk membantu warga transmigran memenuhi kebutuhannya agar bertahan di daerah trasmigrasi.
\"Jatah hidup terus kita berikan dua bulan sekali selama satu tahun ke depan, tapi tetap saja masih ada yang kurang bersyukur,\" ujarnya.
Untuk di Pulau Enggano sendiri terdapat 100 KK warga transmigran. Adapun bentuh jatah hidup yang diberikan adalah minyak tanah 8 liter, beras, minyak goreng, garam, gula pasir, sabun, ikan asin, kecap dan kacang hijau.
Selain jatah hidup, Disnakertrans BU juga akan akan memberikan bantuan bibit pisang kepada warga transmigran itu. Mengingat, lahan pekarangan yang disediakan seluas 2 hektare setelah diteliti sangat cocok ditanami pisang.
\"Dalam waktu dekat, kami akan berikan bibit pisang kepada warga transmigran itu. Nanti akan kelihatan yang benar-benar niat dan tidak merintis hidup di lokasi transmigrasi,\" demikian Fahrudin.(167)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: