Disnakertransos Belum Terima Laporan
KOTA MANNA, BE - Kabid Sosial Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial BS, Drs Awan Salim mengaku terkejut mengenai informasi masih ada warga BS dipasung karena mengalami gangguan jiwa. Hanya saja dirinya belum menerima laporan dari pemerintah setempat mengenai hal itu.
Aswan mengaku prihatin dan menyayangkan tindakan orang tua yang memasung anaknya itu. Padahal ada tempat untuk pengobatan bagi warga yang mengalami ganggguan jiwa. \"Saya baru tahu dari koran, sebab kepala desa ataupun petugas kami di lapangan belum menyampaikannya kepada kami,\" katanya.
Dikatakannya, seharusnya pemerintah desa dan juga orang tua pemuda yang dipasung itu dapat memberitahukannya ke Disnakertransos BS. Supaya pihaknya dapat memberikan rekomendasi ke rumah sakit Jiwa (RSJ) Bengkulu supaya korban dapat segera dirawat dan lekas sembuh dan menjadi manusia sehat kembali.
Ditambahkannya, kalaupun pihak orang tua tidak punya biaya untuk berobat di RSJ Bengkulu, pihak RSJ dapat memberikan pengobatan gratis dengan syarat pasien ataupun orang tua pasien harus mengantongi kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) ataupun Jamkesda (jaminan kesehatan daerah).
Sebab dengan adanya kartu itu, maka semua biaya pengobatan akan ditanggung pemerintah. \"Kalau ada yang dipasung, laporkan kepada kami, supaya kami mengurus surat rekomendasi pengobatan ke RSJ dan pengobatan itu gratis,\" ucapnya.
Sementara Kades Kayu Ajaran yang membawahi Dusun Batu Aji Kecamatan Ulu Manna, Sahadi mengungkapkan, kalau sebenarnya pihaknya ingin memberitahukan kepada instansi terkait, namun dirinya merasa ragu takut kalau orang tua pemuda itu merasa tersinggung dan marah. Pasalnya dari pantauannya, kalau orang tua pemuda itu merupakan keluarga miskin. Sebab kata dia orang tua pemuda itu takut tidak mampu membiayai pengobatan di RSJ karena biaya yang dibutuhkan tidak hanya biaya obat akan tetapi biaya pengurusan ataupun biaya keluarga yang harus merawatnya saat berada di RSJ.
Ditambah lagi kalau dari kartu jamkesmas yang sudah dibagikan di desanya orang tua pemuda itu tidak mendapatkan kartu. Untuk itu dirinya belum berani menguruskannya ke dinas terkait. \"Saya saat ini mengharapkan adanya kartu jamkesda bagi keluarga pemuda itu.Sehingga ada jaminan kalau biaya pengobatan di RSJ gratis,\" ucapnya.
Ditambahkannya, kalau sebelumnya Lokman (30) itu dalam 2 tahun terakhir ini perilakunya sudah aneh. Lalu keluarga kerasa khawatir kalau Lokman akan menyakiti orang lain, maka Lokman pun dipasung, setelah melihat kondisi lokman seperti sehat kembali lokman dilepaskan.
Namun 4 bulan lalu keluarga sudah kewalahan dengan sikap Lokman. Sehingga lokman pun kembali dipasung dan hingga kini kayu untuk memasung kaki kanan Lokman belum dilepas. \"Dalam 2 tahun terakhir ini Lokman sudah 5 kali dipasung karena terkadang Lokman sadar dan seperti orang sehat kembali, namun ketika tingkahnya kembali sebagaimana orang gangguan jiwa, Lokman dipasung kembali seperti saat ini,\" terangnya.(369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: