Keluhkan Pemasaran Beras

Keluhkan Pemasaran Beras

\"karung_beras_1\"TALO, BE - Sejumlah gabungan kelompok petani (gapoktan) di Kabupaten Seluma mengeluhkan sulitnya memasarkan beras Seluma. Salah satunya Gapoktan Bunda di Kecamatan Talo. Gapoktan ini kewalahan memasarkan beras Seluma. Bahkan sebanyak 3,5 ton beras seluma sudah disiap dipasarkan dan belum diketahui mau dijual kemana. Bukan itu saja, jumlah gabah pun ikut melonjak. Terkait kondisi ini pemerintah diminta ikut memfasilitasi pemasaran beras Seluma tersebut. “Pemasaran memang sudah dilakukan ke Kota Bengkulu, namun penjualannya belum bisa melampaui jumlah beras yang tersedia,” sampai Ketua Gapoktan Bunda Zuzmi Herawati kepada BE kemarin (26/4). Petani sudah banyak mau menjual gabah kering ke gapoktan untuk diproduksi menjadi beras. Sementara gapoktan sendiri masih memiliki ketersediaan gabah dan beras belum seluruhnya terjual. Akibatnya, jumlah beras dan gabah semakin banyak di gapoktan. Sedikitnya 5 ton gabah kering masih tersedia di gapoktan bunda. “Pemasaran beras hanya dilakukan dua minggu sekali. Itupun pembelinya kalangan PNS Seluma dan mereka yang mengerti dengan kualitas beras seluma memang baik,” imbuhnya. Dalam waktu dua minggu sekali tersebut, belum tentu beras bisa laku terjual keseluruhan. Biasanya jumlah yang dibawa hanya 1,5 ton, terkadang masih dibawa pulang sebanyak 500 Kg. Kepala BP4K Seluma Ir H Wahidin Dahlan menegaskan,\'\'Seharusnya dalam segi pemasaran hasil pertanian terkhusus beras tersebut disalurkan ke Bulog, namun Bulog tidak menindak lanjuti hal tersebut. Bulog tidak pernah menjajaki Seluma dan termasuk tidak adanya harga standar beras.” (333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: