Laka Tewas, Saksi Tak Ada
CURUP, BE - Dalam menyelidiki kasus kecelakaan yang menewaskan seorang pelajar Jalan Nusa Indah Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur Selasa (29/3) kemarin, jajaran Satlantas Polres Rejang Lebong masih kesulitan untuk mencari saksi dari warga yang melihat kejadian tersebut. \"Kita saat ini masih terkendala dengan saksi, khususnya dari warga, karena setiap warga ditanya mereka selalu mengatakan melihat saat kondisi sudah ramai,\" ungkap Kapolres Rejang Lebong, AKBP Dirmanto SH SIk melalui Kasatlantas AKP Istiqlal MZ SH.
Menurut Istiqlal, keterangan saksi yang mereka butuhkan tersebut untuk memperjelas keterangan terkait dengan kronologi kejadian yang disampaikan oleh sopir truk maut tersebut. Karena menurutnya saat ini pihaknya baru mendapat keterangan dari sang sopir saja.
\"Bila kita sudah mendapatkan saksi, maka kita akan mudah untuk melanjutkan prosesnya, karena saat ini baik sopir maupun kernetnya belum kita tetapkan tersangka karena terganjal saksi ini,\" jelas Istiqlal.
Oleh karena itu ia berharap ada masyarakat yang ingin bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus kecelakaan maut ini. Menurut Istiqlal jangan sampai karena tidak ada warga yang ingin bersaksi pihaknya yang justru disalahkan dan dinilai lambat dalam menangani kasus tersebut.
\"Memang di setiap kasus kecelakaan lalulintas, kita selalu terkendala dengan saksi, oleh karena itu kita berharap peran serta masyarakat untuk mau menjadi saksi bila terjadi kecelakaan,\" harap Istiqlal.
Sementara itu, terkait dengan hasil penyelidikan yang mereka lakukan, menurut Istiqlal pihaknya menduga ada tindakan kelalaian dan mobil yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi. Beberapa kejanggalan yang bisa mengacu pada tindakan kelalaian tersebut antara lain mobil tersebut tidak memiliki rem tangan, kemudian dengan melihat ukuran dan jenis mobil seharusnya mobil tersebut adalah kendaraan roda empat, namun pada kenyataannya adalah roda enam.
\"Terkait dengan kondisi mobil ini sendiri, kita akan berkoordinasi dengan pihak perhubungan apakah layak atau tidak termasuk untuk uji kirnya,\" papar Istiqlal.
Sedangkan untuk pengakuan sopir sendiri, menurut Istiqlal sebelum kejadian, saat hendak menanjak ditanjakan yang memiliki kemiringan hingga 70 derajat tersebut, sang sopir sudah ancang-ancang dengan gigi satu dari bawah, hanya saja saat beberapa meter mobil mendaki tiba-tiba mobil mati mesin. Saat itu sang sopir langsung menghidupkan mesin dan mobil langsung mundur dan melindas korban.
Untuk diketahui sebelumnya, Yanto Krisna (17) pelajar warga Desa Rimbo Recap yang mengendari sepeda motor jenis Suzuki FU dengan nomor polisi AD 4412 NO terliabt kecelakaan dengan mobil truk dengan nomor polisi BD 8022 W yang dikendarai oleh Henri Payakandi (45) warga Kelurahan Kampung Jawa dengan kernet Rizki (40) warga Kelurahan Kesambe Baru. Akibat kejadian tersebut korban Yanto Krisna meninggal dunia lantaran dilindas ban bagian belakang mobil.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Bengkulu Ekpress, kecelakaan nahas tersebut bermula saat mobil truk yang bermuatan batu melaju dari arah Desa Kesambe Lama menuju Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur. Saat itu korban yang mengendarai sepeda melaju dengan tujuan yang sama. Saat melintas ditempat kejadian perkara (TKP) yaitu di tanjakan Jalan Nusa Indah atau juga sering disebut gang LDII, mobil yang dikemudikan Henri mendadak mati mesin.
Saat itu juga mobil tersebut langsung mundur, Nahas saat kejadian korban yang mengendarai sepeda motor tepat berada dibelakang mobil tersebut. Diduga karena jarak yang terlalu dekat, korban tidak bisa menghindar, akibatnya motor yang dikendarai korban langsung dilindas roda belakang mobil sebelah kiri. (251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: