Melihat Komunitas Motor Roda Tiga di Rejang Lebong

Melihat Komunitas Motor Roda Tiga di Rejang Lebong

 \"Ary, Komunitasnya Para Penderita Kekurangan Fisik

Kekurangan fisik tak menjadi halangan seseorang dalam berkarya atau beraktivitas layaknya seperti yang dilakukan orang normal pada umumnya termasuk berkendara. Berlatar belakang kekurangan fisik yang sama, yaitu tidak berfungsinya kaki membuat sekelompok orang dari Rejang Lebong berinovasi untuk merubah kendaraan roda dua menjadi roda tiga. Dengan adanya kendaraan tersebut saat ini mereka bisa menikmati berkendara layaknya orang normal lainnya. ARI APRIKO, Curup

KEKURANGAN fisik yaitu tidak berfungsinya secara maksimal kaki yang dimiliki Sarjudin dan beberapa temannya tak membuat mereka patah arang untuk bisa berkendara. Bermodal keinginan mereka untuk bisa menaiki kendaraan dan bisa berkeliling mereka berinovasi untuk memodifikasi kendaraan roda dua yang mereka miliki menjadi roda tiga sehigga bisa mereka kendarai. Menurut Sarjdin, saat ini sudah ada enam warga Rejang Lebong yang memiliki kekurangan fisik dalam hal ini kaki telah memiliki kendaraan roda tiga. Bahkan menurutnya saat ini mereka sudah membangun komunitas club motor layaknya yang digandrungi anak muda saat ini. \"Meskipun saat ini kita suda memiliki komunitas, namun kita belum memiliki nama,\" jelasnya. Adanya inovasi modifikasi motor yang mereka lakukan tersebut dimulai sejak tahun 2010 lalu. Motor yang pertama kali dibangun adalah motor miliknya. Proses modifikasi untuk motor milik Sarjudin membutuhkan waktu enam bulan. Material yang digunakan untuk memodifikasi motornya tersebut merupakan barang bekas, untuk biaya sendiri ia mengakui sukarela dari kawan-kawannya yang mengalami kekurangan fisik juga, selain ini sang mekanik yang ada di Simpang Bukit Kaba Rejang Lebong tidak memberikan tarif kepada Sarjudin dan kelompok lainnya hingga saat ini sudah ada enam motor yang berhasil mereka bangun. Mtor yang mereka modifikasi menjadi motor roda tiga ini berasal dari berbagai motor, untuk jenis modifikasinya pun beragam, karena bisa diminta sesuai dengan keinginan mereka. Menariknya tuas gigi pada kendaraan yang mereka miliki ini hampir sama yaitu menyerupai ular Kobra. \"Pembuatan motor milik saya ini lama, karena yang pertama kai, namun untuk yang selanjutnya terbilang cepat bahkan hanya enam bulan,\" papar Sarjudin. Dengan adanya kendaraan roda tiga tersebut, Sarjudin mengaku bisa bekerja seperti untuk angkutan barang. Selain itu ia juga mengaku bersama enam rekan lainnya telah melakukan sejumlah perjalanan baik di dalam Kawasan Rejang Lebong maupun luar Rejang Lebong, dengan tujuan terjauh adalah kota Bengkulu. Selain menggelar perjalanan dengan sepeda motor, Sarjudin mengaku ia dan club motornya kerap melakukan pengajian rutin di Talag Ulu. Lain halnya dengan club motor mereka untuk pengajian sudah memiliki nama yaitu Metal atau mentelaah tartil Alquran. \"Pengajian ini ruin kita lakukan bahwa bisa setiap sore. Pengajuan yang kita lakukan ini untuk meningkatkan mental anggota kita untuk tidak malu memiliki kekurangan, namun justru harus bersyukur,\" jelasnya. Ia mengakui sejumlah warga Rejang Lebong yang memiliki nasib yang sama dengan mereka ingin memiliki kendaraan juga. Hanya saja karena keterbatasan dana sehingga tidak bisa memiliki. Dalam berkatifitas sendiri, Sarjudin mengaku sudah dipermudah oleh jajaran Sat Lantas Polres Rejang Lebong, karena mereka diberi SIM khusus untuk kendaraan roda tiga. Untuk mendapatkan SIM tersebut mereka harus menjalani uji layaknya masyarakat pada umumnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: