KLB DBD Bisa Dicabut
BENGKULU, BE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, memastikan bahwa pada bulan Maret ini angka penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bengkulu sudah mengalami penurunan cukup tinggi. Dengan adanya angka penurunan tersebut, status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD sendiri sudah dapat dicabut.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Amin Kurnia menegaskan kalau pun ada yang terjangkit DBD, itu hanya skala sporitas atau hanya sebagian saja. \"Penurunannya sudah tinggi sekali, artinya KLB di kota sudah dapat dilakukan pencabutan oleh walikota,\" tegas Amin kepada BE, kemarin.
Amin menjelaskan status KLB sendiri dapat berikan karena adanya peningkat kasus dan angka kematian tinggi. Sehingga kepala daerah, walikota ataupun bupati mengeluarkan status tersebut. Kalau sudah ada penurunan dan bahkan dalam sehari tidak ada penambahan kasus, maka sudah dapat dilakukan pencabutan status.
\"Kita sudah cek, di bulan Maret ini hanya ada 15 orang terkena DBD dan tidak ada kenaikan kasus DBD di kota. Bahkan kita lihat, dalam sehari tidak ada angka peningkatan kasus DBD,\" paparnya.
Sementara itu, untuk penanganan pasien kasus DBD terus ditingkatkan di setiap Rumah Sakit (RS), sehingga kalaupun ada yang terjangkit, Dinkes pastikan tidak akan memulangkan pasien tersebut sebelum benar-benar sembuh.
\"Pasien DBD ini kita rawat sampai sembuh betul. Jadi ketika kita pulangkan, hal itu sudah kita pastikan sembuh dari virus DBD,\" ucap Amin.
Menurut Amin, untuk angka kematian pada kasus DBD sendiri paling banyak terjadi di RSUD M Yunus. Karena biasanya pasien DBD yang mengalami kematian, hasil rujukan dari RS lain.
\"Memang betul, angka kematian pada kasus DBD paling banyak di RSUD M Yunus. Karena memang kondisinya sudah parah sekali dan tidak memungkinkan untuk bisa dilakukan perawatan kembali,\" papar Amin.
Dengan adanya penurunan DBD tersebut, Amin berharap kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan. Agar virus DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti ini tidak kembali menyerang masyarakat.
\"Selagi memperhatikan lingkungan dengan terus mempertahankan gerakan 3M (menguras, mengubur dan menutup), mudah-mudahan DBD ini akan terus menurun,\" pungkasnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: