BNN Bentuk Satgas Anti Narkoba
BENGKULU, BE - Untuk meningkatkan senerginitas dalam melakukan pencegahan dan pemberatasan Narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia akan membentuk satuan tugas (Satgas) anti narkoba. Kepala BNN RI, Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, Satgas anti-narkoba ini dibentuk dengan melibatkan Polri, TNI, BNN dan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
\"Kita akan susun dan rapatkan bersama Presiden, tentang pembentukannya nanti seperti apa,\" ujar Budi Waseso yang kerap disebut Buwas, kepada BE, saat di Provinsi Bengkulu, Selasa (1/3) lalu.
Buwas menjelaskan keberadaan Satgas tersebut bertujuan untuk menangkal peredaran narkoba di Indonesia. Namun demikian, Satgas ini sendiri tidak akan dibentuk secara permanen dan tidak juga menjadi sebuah lembaga baru di pemerintah. Sementara untuk penempatanya sendiri, akan ditempatkan di selurah provinsi yang ada di Indonesia.
\"Nanti akan kita tempatkan disetiap tempat di Indonesia. Sehingga penempatanya dapat lebih meminimalisir perluasan transaksi narkoba,\" tambahnya.
Dalam menjalankan tugas sendiri, Satgas anti-narkoba ini akan bergerak bersama-sama dengan TNI, BNN, Polri, Kemenkumham dan pihak instansi terkait. Sehingga penugasanya sendiri dapat lebih optimal. \"Tentu bergeraknya akan bersama-sama. Jadi tidak hanya bergerak sendiri-sendri,\" paparnya.
Bukan hanya itu, BNN juga akan mengerahkan anjing pelacak atau unit K9, ditempat yang dianggap rawan penyelundupan Narkoba. Untuk anjingnya sendiri, akan diambil dari anjing lokal. Sehingga lebih mengefisiensikan anggaran dalam pengadaan anjing pelacak tersebut.
\"Anjingnya akan kita ambil anjing lokal. Seperti di Bengkulu ini akan kita berikan 5 ekor anjing yang semuanya dari anjing Bengkulu. Tidak harus kita ambil anjing impor,\" paparnya.
Menurut Buwas, selain mahal, anjing impor ini sendiri dalam melakukan pelacakan hanya mampu bertahan 2 tahun. Belum lagi ditambah dengan biaya perawatan dan makanannya membutuhkan anggaran yang besar.
\"Untuk pelacakan, lebih bagus anjing lokal dari pada anjing impor. Yang terpenting ialah bagamana mengoptimalkan dalam melakukan pelatihan,\" pungkas Buwas. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: