Bengkulu Trauma Gempa

Bengkulu Trauma Gempa

\"110922cbengkulu-gempa\"

BENGKULU, BE - Memori kelam bencana gempa Bengkulu tahun 2000 dan 2007 silam kembali teringat. Ini setelah gempa kembali menguncang Bengkulu dengan status siaga tsunami, tepat pukul 19.49 tadi malam.

Informasi awal yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa berkekuatan 8,3 SR berpusat di 5.16 LS, 94.05 BT atau 682 km Barat Daya dari Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 10 Km.

\"Dari keterangan BMKG pusat bahwa gempa bumi di Kepulauan Mentawai dan sekitarnya tersebut sangat potensi tsunami ,\" ujar Kepala Seksi Observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Sudianto.

Gempa ini dirasakan sampai ke Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu dan Lampung. Khusus Bengkulu, 6 wilayah pesisirnya: Kota Bengkulu,Mukomuko, Bengkulu Selatan, Seluma, Kaur dan Bengkulu Utara diberi peringatan dini waspada tsunami hingga pukul 21.30 WIB. Tak ayal informasi tersebut membuat warga Bengkulu waspada. Sekalipun begitu tak ada kepanikan maupun aksi pengungsian. Ini terlihat dari broadcast maupun status warga Bengkulu di media sosial yang terus menyerukan untuk siaga dan berdoa agar bencana tsunami dan gempa tidak berlanjut.

Tak lama setelah itu BMKG pun meralat data gempa dengan menyatakan informasi terbaru gempa yang terjadi bukan berkekuatan 8,3 SR tapi 7,8 SR. Sekalipun begitu gempa tersebut tetap berpotensi tsunami. \"Adanya kesalahan alat deteksi gampa bumi yang dimiliki BMKG. Namun itu tidak mengubah adanya peringatan siaga dan waspada tsunami. \"Potensi ini besar sekali, bisa saja tingkat siaga hingga waspada sampai besok (hari ini),\" tambahnya.

Di bagian lain suasana warga di Kabupaten Mukomuko terutama yang berdomisili di sepanjang pesisir pantai relatif aman pasca gempa. Sekalipun trauma dengan gempa, warga terlihat lebih siap dan terlatih menghadapi gempa.

Seperti yang disampaikan Ketua Nelayan Pasar Bantal, Munzilin ketika terjadi gempa berpotensi tsunami masyarakat yang tinggal di pesisir pantai tidak panik. “Alhamdulillah gempa yang cukup dirasakan warga tidak ada hal – hal yang tidak diinginkan terjadi. Terutama kami para nelayan yang tinggal di pesisir pantai di Kecamatan Teramang Jaya,” katanya. Senada disampaikan warga Kota Mukomuko, Feri Arianto ketika gempa terjadi tidak ada kepanikan. Baik itu keluarganya maupun warga sekitar. Tetapi warga sempat keluar dari rumah yang dikhawatirkan ada bangunan roboh. Setelah itu, katanya, warga kembali masuk kerumahnya masing – masing. “ Saya dan keluarga dan warga sekitar tidak tampak heboh dan panik. Meskipun ada pengumuman di televisi berpotensi tsunami,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ramdani SE MSi menyampaikan hingga tadi malam sekitar Pukul 20.50 WIB belum ada laporan maupun temuan jajarannya kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Pihaknya telah menyarankan kepada masyarakat, terutama yang tinggal di sepenjang pesisir pantai untuk sementara agar menjauh. “ Kita telah sarankan warga yang berdomisili dipesisir pantai untuk menjauh. Ini dengan tujuan untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan terjadi. Yang jelas sejauh ini belum ada laporan pasca gempa kerusakan bangunan maupun lainnya. Dan kita harus tetap waspada,” tegas Ramdani.

Begitu juga situasi di Seluma, Kaur, Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan juga relatif aman. Sekalipun trauma gempa 2000 dan 2007 terulang, warga masih tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Misalnya warga Bengkulu Selatan pasca gempa masih ada yang tetap memancing di wilayah Pantai Pasar Bawah.\"Kalau tidak diberi tahu kami tidak tahu kalau ada gempa,\" kata Doni (21), salah satu warga yang sedang mancing di pinggir pantai bersama 5 rekannya saat ditemui BE tadi malam. Mobil patroli Polres Bengkulu Selatan juga berkeliling di Pantai Pasar bawah sambil menggunakan pengeras suara mengimbau warga pasar bawah dan pengunjung pantai pasar bawah agar waspada tsunami.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: