Gafatar Menghilang dari Bengkulu
BENGKULU, BE – Komandan Korem 041 Gamas Bengkulu, Kolonel Inf Fajar Budiman SIP memastikan aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sudah menghilang dari Provinsi Bengkulu. Sebelumnya anggota organisasi terlarang ini sempat ditemukan di Kabupaten Bengkulu Utara tepatnya di wilayah eks transmigrasi di D7 Kecamatan Ketahun, namun pindah ke Kabupaten Mukomuko karena tidak mendapatkan izin untuk menggelar kegiatan bakti sosial oleh Pemkab Bengkulu Utara. Danrem mengungkapkan, mereka menghilang sejak pemerintah menyatakan Gafatar adalah organisasi terlarang dan tidak dibolehkan untuk menjalankan aktivitas apapun. “Ketika dinyatakan terlarang itulah mereka tidak terdeteksi lagi di Provinsi Bengkul ini,” kata Danrem baru-baru ini. Diakui Fajar, menghilangnya Gafatar tersebut bukan hanya laporan dari jajarannya saja, melainkan juga informasi dan Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Bengkulu dan Polri. “Kami punya jajaran berupa Koramil hingga Babinsa di lapangan dan berdasarkan hasil pantauan mereka, aktivitas Gafatar sudah tidak ada lagi,\" ujarnya. Meski sudah tidak terdeteksi lagi keberadaannya, Danrem mengaku pihaknya tetap selalu siaga untuk mengantisipasi munculnya gerakan lainnya yang minimbulkan kegaduahan, baik dilakukan oleh teroris maupun kelompok radikal yang bertujuan mengacaukan suasana Bengkulu. Untuk mengantisipasinya, Fajar mengungkapkan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak lainnya mengenai potensi-potensi gerakan munculnya gerakan tersebut, karena semua daerah di Indonesia, termasuk Bengkulu adalah daerah yang berpotensi dijadikan tempat persembunyian oleh teroris atau kelompok radikal lainnya. “Kami selalu berkoordinasi mengenai potensi yang akan menganggu stabilitas keamanan dan kenyamanan daerah. Semua kemungkinan kita antisipasi dan kepada semua anggota disiagakan,\" imbuhnya. Hanya saja, paparnya, tetap saja harus ada dukungan masyarakat. Bila masyarakat mendukung penuh maka organisasi apapun dipastikan tidak akan bisa berkembang, baik itu Gafatar, teroris dan organisasi menyimpang lainnya. Untuk itu, ia mengimbau kepada elemen masyarakat untuk senantiasa mengawasi daerah di tempat tinggal. Bila menemukan gerak-gerik kelompok yang agak aneh, ia meminta segera dilaporkan ke kepolisian atau TNI. “Masyarakat harus berperan aktif untuk menjaga lingkungan dari isu-isu yang berpotensi merusak ketenangan dan kenyamanan lingkungan tinggal masing-masing, bila ada yang mencurigakan silakan langsung laporkan kepada aparat keamanan terdekat agar bisa ditindak lanjuti,” pintanya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: