Biadab! Lagi Salat, Dianiaya Keponakan

Biadab! Lagi Salat, Dianiaya Keponakan

BENGKULU, BE- Biadab! apa yang dilakukan seorang wanita berinisial SA (50), warga Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Dia diduga tega menganiaya seorang nenek-nenek yang bernama Hj Halimah Tunzahdiyah (82), warga jalan Irian, Kelurahan Semarang, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu yang merupakan adik dari ibunya sendiri.

Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami patah di jari manis tangan kanan dan terkilir di siku tangan. Berdasarkan keterangan dari salah seorang anak korban, Linda Silawati, kejadian yang dialami oleh orang tuanya tersebut terjadi Kamis (28/01).

Berawal sebelum kejadian, orang tuanya sedang menjalankan sholat dhuha di warung manisannya. Pada saat itu, pelaku datang menemui korban dengan membawa kertas dan pulpen, menyuruh korban menandatangani kertas tersebut.

Akan tetapi karena korban sedang sholat, korban sempat seperti meludah untuk menunjukan jika dirinya sedang sholat. Akan tetapi tanda dari korban tersebut diartikan lain oleh pelaku, sehingga pelaku langsung mendatangi korban yang langsung meludahi muka korban, selanjutnya mukenah korban langsung ditarik dan selanjutnya memelintir tangan korban hingga terjatuh yang langsung ditindih korban yang berbadan besar (gemuk).

Pada saat itu, korban langsung berteriak meminta tolong dan datanglah anak korban yang sedang berada di dalam rumah. \"Mendengar teriakan mak, adik saya langsung menghampiri dan dilihat emak sedang ditindih oleh ayuktu,\" ujar Linda, kemarin (29/01)

Linda menambahkan, dirinya tidak mengetahui surat apa yang diberikan kakak sepupunya tersebut kepada orang tuanya, apakah masalah tanah atau masalah lainnya. Karena ia belum sempat membaca karena sedang sholat. Selain itu, mengapa pelaku mendatangi orang tuanya, ketika dirinya dalam keadaan sendiri padahal anak di rumah tersebut ada.  \"Kami sayangkan mengapa kakak tersebut mendatangi mak sendirian dan tidak menemui ketika anaknya ada bersama dirinya, karena siapa tau kertas tersebut berisi lain\" ungkapnya. Sebelumnya, sekitar 1 bulan yang lalu kakak dari pelaku pernah juga mendatangi korban dengan memaki-maki korban sambil mengangkat-ngangkat bajunya.

Secara logika, orang muda memperlakukan orang tua seperti itu sudah tidak etis, tidak pernah norma. Akan tetapi kami sebagai anak, berprinsip jangan sampai melawan atau membalas perbuatan mereka. \"Kami sebagai anak tidak melawan apa yang dilakukan mereka walaupun mereka memperlakukan emak kami seperti itu dan walaupun kami sakit hati,\" kata Linda.

Ia mengatakan, semenjak kejadian yang menimpa orang tuanya tersebut, mereka belum bertemu dengan pelaku untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pasalnya mereka telah menyerahkannya kepada penegak hukum.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: