Dokter Gigi Harus Pegang 3 Prinsip Keseimbangan

Dokter Gigi Harus Pegang 3 Prinsip Keseimbangan

\"PDGI\" BENGKULU, BE - Walapun hingga saat ini Provinsi Bengkulu masih kekurangan dokter gigi, namun dari 127 dokter gigi yang ada harus tetap menjaga kualitas kerjanya.  Oleh karena itu,  Pelaksana tugas (Plt) Sekda Provinsi Bengkulu, Drs H Sumardi MM meminta kepada semua dokter gigi tersebut untuk tetap memegang 3 prinsip keseimbangan. Diantaranya keseimbangan kerabat kerja, keseimbangan lingkungan kerja dan keseimbangun dalam meningkatkan kualitas kerja. \"Saya pikir ketiga keseimbangan akan menjadi panduan untuk membuat dokter gigi tertap menjadi yang dapat diandalkan oleh semua masyarakat,\" terang Sumardi saat menyampaikan sambutnya acara Rapat kerja (Raker) pengurus Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Bengkulu, di Aula UMB Medical Centre Bengkulu, Sabtu (23/1). Lanjutnya, bahwa dengan adanya keseimbangan kerabat kerja, maka akan terjalin keharmonisan, seperti melalui organisasi PDGI. Begitu juga dengan adanya keseimbangan lingkungan dimana ia ditugaskan. Karena bila keseimbangan lingkungan dapat dilakukan, maka bisa dipastikan lingkungan tersebut bakal akan menjadi pasar untuk dokter gigi. \"Tidak semua harus mengejar tugas di kota. Dimana saja, baik desa, perkebunan, lingkungan pabrik dan lain sebagainya juga akan menjadi pasar yang baik, bila keseimbangan lingkungan dapat dijaga,\" tuturnya. Termasuk dengan keseimbangan peningkatan kualitas kerja. Bila dokter gigi dapat melakukan peningkatan kualitas kerja, baik secara etika, pelayanan dan romantika, maka di masa pasar bebas atau Masyarkat Ekonomi ASEAN (MEA), dokter gigi dapat bersaing dengan baik. \"Dimomen MEA ini juga menjadikan peluang dan juga bisa menjadikan ancaman. Peluangnya bisa sampai di tingkat ASEAN, dan acamannya bila tidak ada peningkatan kualitas akan semakin tertinggal. Intinya peningkatan prodok harus dapat kedepankan,\" ungkap Sekda. Sementara itu, agenda Raker sekaligus peringatan HUT PDGI yang ke-66 tersebut, dihadiri oleh Plt Sekda Provinsi Bengkulu, Drs H Sumardi MM, mantan Direktur RSUD M Yunus Bengkulu, Drg Daisy Novira MARS dan semua pengurus serta anggota PDGI se-Provinsi Bengkulu. Acara tersebut juga diisi dengan seminar dengan pemateri mantan Direktur RSUD M Yunus Bengkulu, Drg Daisy Novira MARS mengisi materi tentang etika dokter gigi. Kemudian, Direktur RSUD Tais, drg Adi Fitridin MKes  mengisi materi tentang pendidikan kedokteran gigi berkelanjutan. Selanjutnya, drg Lipur Kurniati dari Resident Konservasi Universitas Indonesia (UI) dengan materi Ilmu konservasi kedokteran gigi dan terakhir, drg Edriwan Mansyur MM yang juga Ketua PDGI Cabang Bengkulu mengisi materi tentang profesionalisme dokter gigi di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan MEA. Dalam menghadapi MEA sendiri, Ketua PDGI Cabang Bengkulu, Drg Edriwan Mansyur MM juga mengharapkan dokter gigi tetap terus meningkatkan kualitas. Karena menurutnya, MEA bukan hanya akan berpengaruh kepada pengusaha, namum juga akan mempengaruhi SDM dokter gigi, bila tidak dilakukan langkah-langkah konkret dalam menghadapinya. \"MEA ini sifatnya umum, artinya kita juga akan terkena dampanya. Bila SDM kita lemah, oleh karena itu dokter gigi juga perlu melakukan peningkatan kualitas dalam menghadapi MEA ini,\" tutur Edriwan. Selain itu, untuk acara Raker sendiri, semua pengurus dan anggota  PDGI se-Provinsi Bengkulu tersebut membahas tentang strategis rencana kerja baik internal dan eksternal kepengurusan. Untuk internal sendiri, salah satunya dalam meningkatkan mutu dan kualitas dokter gigi serta aturan-aturan dokter gigi.  Sedangkan untuk eksternal, PDGI membahas tentang kegiatan yang mengarah ke bakti sosial, edukasi masyarakat dan agenda penting lainnya. \"Kita bahas semua. Pada intinya, ialah bagamana kita mengutamakan dulu kualitas kita. Karena tidak bisa dipungkiti, dokter gigi sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat. Apalagi dengan keterbatasan kuantitas dokter gigi sendiri,\" pungkasnya. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: