Jalan Provinsi di Curup Berlubang
CURUP, BE - Sejumlah lubang menghiasi jalan milik Provinsi Bengkulu yang ada di tengah perkotaan Curup. Hal tersebut merupakan salah satu dampak dari masih masuknya kendaraan bertonase besar ke kawasan Kota Curup lantaran belum selesainya pembangunan jembatan kalong yang ada di Kelurahan Simpang Nangka. Salah satu lubang yang menghiasi jalan milik provinsi tersebut berada di kawasan Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah. Lubang jalan yang berada tak jauh dari Tempat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) kerap membuat jatuh pengendara khususnya pengendara roda dua yang melintas. Kondisi tersebut membahayakan karena karena kondisi lubang berdiameter sekitar 1 meter dalam lebih dari setengah meter jalan milik Provinsi Bengkulu tersebut dibiarkan ternganga dan tanpa tanda bahaya dipasang pihak terkait. Kondisi kian membahayakan terutama saat malam hari, karena dikawasan tersebut memang tidak dilengkapi dengan lampu penerangan jalan. Hal tersebut tentunya kerap memakan korban dengan masuknya pengendara kedalam lubang, terlebih lagi kondisi tersebut sudah berlangsung lama. Untuk mengantisipasi, banyaknya korban akibat lubang tersebut oleh warga sekitar, lubang tersebut sempat diberi tanda peringatan dengan meletakkan kayu ditancapkan kedalam lobang agar pengendara menghindarinya. Namun, lema kelamaan kayu tersebut hilang sehingga dibiarkan terbuka. Saat ini, meski oleh warga lubang tersebut kembali ditutup menggunakan batu besar, namun posisi lubang masih terbuka dan jika terus dibiarkan dikhawatirkan menggangu pengendara kendaraan yang melintas. Terlebih jalan tersebut merupakan salah satu jalan alternatif kendaraan-kendaraan bermuatan besar yang melintas dari simpang korem menuju pinggiran kota lantaran kondisi jalan di kawasan Simpang Poak menjadi salah satu jalan yang harus dilintasi kendaraan besar belum diperbaiki. \"Kalau malam lubang ini tak terlihat pak, kalau terkejut bisa terjatuh menghindari lubang bahkan sudah sering motor masuk lubang,\" kata Arif (28) salah satu pengendara yang melintas. Dikhawatirkan, jika terus dibiarkan dan jalan terus dilintasi kendaraan bertonase besar, kondisi lobang akan membesar dan menambah daftar pengendara yang mengalami kecelakaan masuk lubang atau pun mengelak adanya lubang. \"Harapan kami lubang bisa segera ditutup agar tidak melebar, kemudian jalan longsor di Simpang Poak bisa segera diperbaiki agar kendaraan bertonase berat tidak mleintasi jalan sini lagi,\" tambahnya Dibagian lain, longsor berada dikawasan Simpang poak hingga saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan baik dari pemerintah provinsi Bengkulu atau pun pemerintah pusat. Pantauan di lapangan, longsor memakan badan jalan sepanjang lebih dari 30 meter dan kedalaman mencapai 10 meter lebih itu kondisinya sangat memperihatinkan. Bahkan, kondisi jalan sangat sepi baik kendaraan roda dua maupun roda empat apalagi kendaraan bertonase besar yang iasa melintasi jalan tersebut. Hanya ada papan bahaya longsor dan material ranting agar pengendara yang melintas mewaspadai kondisi longsor yang terjadi disekitar lokasi.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: