Sopir Angkutan Wajib Sertifikasi

Sopir Angkutan Wajib Sertifikasi

SOPIR angkutan umum di Jakarta akan disertifikasi. Hal ini untuk meningkatkan budaya disiplin sopir, yang selama ini dianggap masih rendah. “Konsep transportasi itu bukan hanya memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, tapi bagaimana supaya penumpang mendapat keamanan dan kenyamanan. Dan itu tergantung sopir,” ujar Basuki T Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jumat (11/1). Ahok sapaan akrab Basuki mengatakan, seperti konsep Transjakarta, menurut Basuki sudah cukup baik, dan perlu terus ditingkatkan kualitas pelayanananya untuk masyarakat. “Apalagi kalau sopirnya sudah dapat UMP Rp 3,5 juta, nanti sopir juga akan kami lakukan sertifikasi. Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan,” katanya. Dijelaskan Ahok, dengan menjadikan bus Kopaja sebagai feeder bus Transjakarta akan berefek pada revitalisasi angkutan umum secara menyeluruh. Dengan kompensasi kenaikan tarif Kopaja Rp 5 ribu, dipastikan banyak pemilik angkutan umum yang akan meremajakan busnya. “Ini cara untuk supaya mereka mau peremajaan. Kami kasih insentif dengan menaikkan tarif mereka dari Rp 2 ribu ke Rp 5 ribu, tapi harus beli bus baru yang modelnya bisa sesuai dengan halte busway,” jelasnya. Memang tahap awal ini baru sedikit armada Kopaja yang terintegrasi dengan busway. Namun jika terlihat keuntungannya, menurut Basuki akan banyak pemilik bus Kopaja yang beralih dengan standar bus baru. “Kalau kelihatan untungnya pasti pemilik lain akan beralih, dan Jakarta tidak ada lagi bus jelek,” tuturnya. Basuki mengatakan, konsep bus Kopaja sebagai feeder Transjakarta adalah memindahkan lebih banyak pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum. “Ya lebih dahulu membuat busnya nyaman agar mereka mau pindah. Dengan Kopaja dan nanti Metromini yang masuk busway, juga memudahkan masyarakat berpergian karena untuk menuju ke bus Transjakarta dari rumah menggunakan keduanya,” terang Basuki. Sebenarnya, imbuh Basuki, bisa saja Pemprov menambah langsung bus feeder ke Transjakarta. Namun jika itu dilakukan, bus-bus yang lama akan mati. “Kami juga ingin mengenang jasa mereka. Makanya ini dilakukan,” ucapnya. Efek jangka panjang dari kebijakan ini, menurut Basuki dapat meningkatkan juga pendapatan pajak daerah. Karena dengan transportasi lancar, transaksi ekonomi juga pasti bertambah. “Mereka yang ingin berbelanja jadi lancar. Jangan berpikir untung dari transportasi, kalau transportasi baik, kami akan untung di pajak. Makanya sekarang kami juga akan buat pajak online,” tandasnya. (wok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: