Harga Cabai Kian ‘Pedas’

Harga Cabai Kian ‘Pedas’

CURUP, BE - Harga komoditas cabai merah di sejumlah pasar di Rejang Lebong, khususnya di Kota Curup, mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.  Saat ini harga sayuran yang memiliki rasa pedas tersebut mencapai Rp 70 ribu per Kg. \"Tergantung kualitasnya, kalo bagus mencapai Rp 70 ribu per Kg, namun untuk yang sedang dihargai Rp 65 ribu per Kg dan rendah sebesar Rp 60 ribu per Kg,\" ungkap Nurul (45), salah satu pedagang cabai di Pasar Atas Kota Curup. Padahal menurut Nurul, sebelumnya harga cabai untuk kualitas bagus hanya seharga Rp 40 ribu per Kg. Selain cabai merah, cabai hijau juga mengalami kenaikan namun kenaikan yang terjadi tidak sesignifikan cabai merah. Untuk cabai hijau saat ini harganya sebesar Rp 25 ribu naik sebesar Rp 5 ribu dari harga sebelumnya sebesar Rp 20 ribu per Kg. Menurut Nurul, kenaikan harga cabai tersebut dipicu oleh beberapa faktor.  Salah satunya terkait dengan ketersediaan cabai itu sendiri. Ia mengaku saat ini stok komoditas cabai khususnya asli Rejang Lebong sangat sedikit lantaran banyak petani yang gagal panen. \"Kita tidak tahu pasti penyebab gagal panen, namun kemugkinan besar karena curah hujan yang tinggi ini, banyak batang cabai yang mati,\" tambah Nurul. Karena banyak batang yang mati mendadak tersebut, sehingga membuat sejumlah petani terpaksa memanen cabai meskipun masih berwarna hijau. Cabai merah yang mereka jual bukan hanya dari Rejang Lebong saja, namun juga dari berbagai daerah di provinsi tetangga seperti Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung. Berbeda dengan cabai merah yang mengalami kenaikan harga, penurunan harga justru terjadi pada cabai rawit. \"Kalau sekarang cabai rawit cuman Rp 35 ribu per Kg padahal sebelumnya Rp 40 ribu per Kg,\" papar Nurul. Sementara itu, saat harga cabai melambung tinggi, harga komoditas sayur lainnya justru mengalami penurunan yang drastis. Menurut Ratna (40) pedagang sayur lainnya, sayuran yang mengalami penurunan signifikan adalah buncis. \"Saat ini buncis hanya dihargai Rp 1.500 per Kg padahal sebelumnya mencapai Rp 12 ribu per Kg,\" ungkap Ratna. Beberapa komoditas sayur yang mengalami penurunan lainnya seperti kol yang awalnya sebesar Rp 9 ribu per Kg saat ini tinggal Rp 6 ribu per kg. Begitu juga dengan terong panjang yang awalnya sebesar Rp 8 ribu saat ini tinggal Rp 3 ribu. Timun dari sebelumnya Rp 6 ribu saat ini tinggal Rp 3 ribu. \"Yang mengalami kenaikan cuman pada tomat, yaitu dari Rp 8 ribu menjadi Rp 10 ribu per Kg,\" jelas Ratna. Menurut Ratna penurunan harga sayuran ini dipicu oleh banyaknya stok sayuran jenis tersebut, mengingat saat musim hujan ini masyarakat sudah mulai menanam berbagai jenis sayuran. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: