Pengembangan Itik Butuh 2 Tahun Lagi
CURUP, BE - Pengembangan Itik Talang Benih hingga mendapatkan kembali kemurniannya hingga persentase 90 persen membutuhkan waktu sekitar empat tahun. Oleh karena itu mengingat pengembangannya yang dibantu Bank Indonesia hanya dua tahun, sehingga Pemkab Rejang Lebong masih membutuhkan waktu dua tahun lagi. Dalam menindaklanjuti pengembangan Itik Talang Benih khususnya kluster Maju Bersama yang bantuan dari Bank Indonesia akan berakhir pada tahun 2015 ini. Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Rejang Lebong akan mengajukan dana pada APBD Rejang Lebong tahun 2015 ini. \"Untuk tahun 2016 mendatang kita ajukan dana sebesar Rp 375 juta untuk pengembangan itik kita,\" jelas Kepala Disnakan Rejang Lebong, Ir Amrul Eby MM. Karena menurut Eby, bila pengembangan Itik Talang Benih tersebut tidak dibantu oleh pemerintah daerah, maka apa yang selama ini dilakukan Bank Indonesia Bengkulu bisa menjadi sia-sia. Karena dalam proses pengembangannya baik untuk kemurnian itik maupun populasi, bisa terhambat. \"Dalam pengembangan itik ini, subsidi yang paling dibutuhkan masyarakat khusus untuk pakan dan kandang pembesaran,\" tambah Eby. Oleh karena itu, menurut Eby dari dana sebesar Rp 375 juta tersebut selain untuk pakan dan kandang juga akan dibelikan sejumlah kebutuhan lainnya seperti vaksinasi, prezer untuk pakan itik hingga pelatihan-pelatihan untuk kelompok peternak itik yang ada di Rejang Lebong. \"Selain mengajukan dana melalui APBD kita juga tengah berusaha mengajukan dana ke BI dengan skema lain setelah berakhirnya kerja sama ini,\" jelas Eby. Namun Eby berharap dana untuk pengembangan itik yang mereka ajukan tersebut bisa dianggarkan. Ia juga berharap kedepannya Itik Talang Benih ini mendapat perhatian dari bupati terpilih dengan melanjutkan program pengembangan itik Talang Benih. Karena menurut Eby selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Rejang Lebong pada khususnya dan Provinsi Bengkulu pada umumnya, Itik Talang Benih merupakan itik khas Rejang Lebong yang sudah diakui dan perlu dilestarikan. (251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: