Pelajar dan Mahasiswa di Tes Urine

Pelajar dan Mahasiswa di Tes Urine

BENGKULU, BE - Pemerintah Kota tampaknya semakin serius dalam melakukan pencegahan terhadap bahaya narkoba di tengah masyarakat, usai melakukan tes urine terhadap kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk saat ini pemerintah melalui Badan Narkotika Kota (BNK) dalam waktu dekat menjadwalkan tes urine bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Hal ini merupakan wujud dari program BNN yakni \"Bengkulu Bersih dari Narkoba\" atau dikenal dengan nama Bengkulu Bersinar. \"Rencana itu, sudah kita jadwalkan. Tapi tetap kita rahasiakan waktunya. Karena hal ini tidak bisa disampaikan terbuka. Sebab nantinya malah banyak pelajar atau mahasiswa yang tidak ikut tes urine,\" kata Kepala Badan Narkotika Kota Bengkulu Drs Bakhsir MM. Diungkapkan Bakhsir, pihaknya juga menerima bahwa kalangan pelajar dan mahasiswan di Kota Bengkulu banyak terlibat dengan kasus Narkoba, baik itu pemakai ataupun ikut menjadi pengedar. \"laporannya ada kalau pelajar dan mahasiswa itu pemakai. Makanya kita akan adakan tes urin. Supaya tahu persentasenya. Sebab jika pelajar saja menjadi pemakai, maka itu harus direhabilitasi untuk disembuhkan, dalam arti dibina khusus,\" tukasnya. Bakhsir menambahkan, dengan anggaran yang sangat terbatas dalam pengadaan tes urin tersebut. Pihaknya berharap dalam anggaran APBD kedepannya untuk lebih ditambahkan. Hal itu sebagai salah satu upaya pencegahan dan menekan kemungkinan adanya oknum mengkonsumsi barang haram. \"Dalam menjalankan program bersinar (Bengkulu bersih bersinar) hasilnya sudah cukup bagus. Kekurangan-kekurangan itu akan kita perbaiki kedepannya. Karena bahaya narkoba itu sudah sangat darurat sekali di Indonesia ini terkhusus di Bengkulu,\" beber Bakhsir. Lanjut Bakhsir, untuk memberantas bahaya narkoba ini harus didukung semua elemen. Sebab jaringan peredaran narkoba semakin rapi dan berani sudah merambah segala penjuru, bahkan anak sekolah banyak sudah menjadi korban narkoba. Untuk itu upaya terus dilakukan BNK Bengkulu guna memberantas peredaran narkoba yang juga program pemerintah pusat. \"Apalagi banyak lembaga penanganan masalah penyalahgunaan narkoba berupa panti rehabilitasi, baik milik pemerintah ataupun swasta, ada juga organisasi LSM yang gencar menyuarakan betapa berbahayanya penggunaan narkoba saat ini,\" tutupnya. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: