Dana CSR Dipertanyakan

Dana CSR Dipertanyakan

LEBONG SELATAN,BE - Pengelolaan dana CSR (corporate social responsibility) yang diberikan dua perusahaan yakni PLTA TES dan PT Mega Power Mandiri (MPM) kepada sejumlah desa di Kecamatan Lebng Selatan dipertanyakan. Seperti yang disampaikan Camat Kecamatan Lebong Selatan Reko Haryanto SSos MSi kepada BE,  dua perusahaan tersebut hingga saat ini belum pernah melaporkan ataupun berkoordinasi kepada kecamatan mengenai pengelolaan dana CSR yang wajib diberikan perusahaan tersebut kepada masyarakat. \"Sampai sekarang dua perusahaan yakni PT Mega Power Mandiri (MPM) dan PLTA Tes belum ada koordinasi atau melaporkan ke kita (Camat,red) mengenai pengelolaan dana CSR tersebut. Apakah dana CSR tersebut sudah diberikan kepada masyarakat atau belum kita tidak mengetahuinya sampai saat ini,\" ungkap Reko. Dijelaskan Reko, sesuai dengan amanat undang-udang dana CSR ini harus dikelola untuk mendukung program pemberdayaan masayarakat dalam menunjang program pemerintah daerah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Dengan adanya dana CSR ini, diharapkan masyarakat di sekitar areal kerja perusahaan terkait, secara bertahap bisa membangun kemandirian ekonominya. Dengan kata lain, ketika perusahaan terkait sudah tidak lagi beroperasi, struktur ekonomi masyarakat sudah berdiri dengan tangguh. \"Ya memang dari PLTA Tes waktu itu ada kegiatan restoking ikan di danau tes, tapi itu sudah lama. Kalau saat ini yang ada kegiatan untuk masyarakat yakni dari Perusahaan Pertamina Gheotermal Energy (PGE) berupa kegiatan pembangunan jalan tani, bantuan mesin kopi, bantuan komputer ke sekolah dan beasiswa. Tapi dari Gheotermal itu bukan dana CSR, karena perusahaan tersebut saat ini belum produksi atau beroperasi,\" jelas Camat. Dikonfirmasi, Direktur Utama PT Mega Power Mandiri (MPM), Dr Ir Joko Susanto mengaku jika dana CSR tersebut saat ini sudah disalurkan kepada masyarakat. Joko mengatakan pada dasarnya pihak perusahaan tetap komit untuk merealisasiakn program CSR di Kecamatan Lebong Selatan sebagaimana yang diamanatkan pemerintah dalam undang-undang. \"Sudah, itu sudah kita realisasikan untuk masyarakat secara langsung seperti adanya proposal pembangunan dan rehab masjid, kemudian proposal untuk acara-acara di Desa itu langsung ke Perusahaan. Bahkan dari kecamatan sering minta proposal untuk kegiatan. Tapi kalau mau lebih jelasnya nanti ketemu pak Deni saja, karena pak deni yang memegang seluruh pengeluaran dana dan koordinasi dengan masyarakat,\" jelas Joko yang saat ini berada di Jakarta. Sementara pimpinan PLTA Tes sejauh ini belum berhasil dikonfirmasi. (777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: