Lima Jamaah Tertunda

Lima Jamaah Tertunda

BENGKULU, BE - Sebanyak 5 dari 455 Jamaah Calon Haji (JCH) yang tergabung dalam kloter 7 embarkasi Padang (PDG) atau kloter pertama Provinsi Bengkulu tertunda keberangkatanya. Penundaan itu disebabkan sakit, kendala visa, dan meninggal. Ke-6 yang ditunda keberangkatanya itu kesemuanya dari Kota Bengkulu. Mereka adalah Enny Putri Sandi disebabkan foto yang ada di dalam paspor berbeda dengan foto yang ada didalam visanya sehingga ia bersama suaminya Irawansyah menunda pemberangkatan. Pasangan suami istri juga terjadi pada pasangan Muntaalim Muhtarim Rasimin dan Arniyati Sanulana Jelingan. Suaminya terkena penyakit gagal ginjal. Sedangkan satu jamaah meninggal atas nama Fauzil Halmi Aman.

Pantauan BE di lokasi, jamaah asal Kota Bengkulu yang tergabung dalam kloter 7 ini telah melalui tahapan-tahapan mulai penyerarahan Surat Penugasan Masuk Asrama Haji, pembagian living cost, pembagian gelang identitas dan pemeriksaan kesehatan. Satu persatu JCH dipanggil untuk melalui pengecekan kesehatan.

Terlihat jamaah atas nama Sudardi terlihat duduk sendiri, dan dilarang keluar. Sesekali ia mengomel. \"Saya ditinggal teman-teman, padahal mereka ini juga mau pergi berangkat haji, \" katanya. Sudadi, saat ditanya BE, ketiga rekanya itu meninggalkan dirinya di ruangan pemeriksaan itu. Awalnya diduga Sudadi diduga terganggu kejiwaanya. Namun dari keterangan salah satu petugas kesehatan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Sudadi terindikasi menderita penyakit kulit jenis kusta. Namun apakah penyakitnya itu aman atau tidak, saat ini tim medis masih menunggu proses hasil laboratorium.

Sementara itu, Kepala Kantor Pelabuhan (KKP) Bengkulu, Djauzi saat dikonfirmasi mengatakan secara fisik Sudadi terlihat sehat. Namun penyakit kusta yang diidapnya masih diragukan, apakah penyakitnya itu aktif dan bisa menular pada jemaah lain, atau tidak. Untuk memastikan kesehatan JCH itu, KKP pun masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari dokter ahlinya. \" Jika dokter merekomendasikan aman, maka akan diberangkatkan, dan sebaliknya, \" terangnya.

Penyakit Kusta, sama halnya dengan Tuberculosis, sehingga perlu diimunisasi dan memperoleh rekomendasi dokter ahlinya. KKP tidak mau asal-asalan memberangkatkan JCH dengan pelanggaran prosedur. Penyakit TBC atau Kusta merupakan penyakit menular, sehingga mengancam kesehatan orang banyak. Selain faktor menularkan ke orang lain, juga merugikan JCH bersangkutan. Pasalnya pada pelaksanaan miqot JCH bersangkutan bisa tertangkap oleh tim kesehatan Arab Saudi. Jika ini terjadi maka JCH akan ditangkap dan diasingkan di Takif.\" Saat bersamaan itu juga JCH tidak bisa melaksanakan ibadah haji,\" tegas Djauzi.

Di sisi lain, kesehatan JCH dengan resiko tinggi akan dikelompokkan menjadi tiga dengan ditandai pemasangan gelang di tangan kananya. Warna gelang itu telah disesuaikan dengan ancaman dari penyakit yang dideritanya. Tiga warna gelang itu, merah diikatkan bagi jamaah berumur di atas 60 tahun, diiperparah juga dengan penyakit berisiko yang diderita. Kuning dipasangkan pada jamaah dengan umur di bawah 60 tahun namun sakit dan gelang warna hijau dipasangkan bagi jamaah berusia 60 tahun namun sehat tanpa penyakit beresiko. Hingga siang kemarin, belum diperoleh data final jumlah JCH resiko tinggi (Risti) tersebut. Hingga siang kemarin, tim kesehatan belum bisa memperoleh data final berapa jumlah Risti sesuai warna gelang tersebut.

Dilepas Gubernur Sementara itu, tadi malam gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah melepas JHC kloter 7 menuju embarkasi Padang. Acara pelepasan itu digelar di Aula Asrama haji embarkasi haji antara provinsi Bengkulu. Pelepasan itu ditandai dengan penyerahan bendera kepada ketua kloter 7 PDG oleh Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah didampingi Kakanwil Kemenag, Dr H Suardi Abbas, SH MH, juga akan dihadiri ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Karo Kesra dan tamu undangan lainya.

Kanwil Kemenag Bengkulu, Dr H Suardi Abbas, SH MH mengatakan, setelah tiba di Asrama Haji Antara Bengkulu JCH langsung menuju aula, untuk selanjutnya dilakukan pembagian living cost (biaya hidup -red), Pembagian gelang identitas JCH, pembagian Paspor dan pemeriksaan kesehatan JCH hingga pukul 15:00 WIB untuk kemudian istirahat. Selanjutnya 18.30 WIB JCH kembali berkumpul di aula untuk mendapatkan arahan dan bimbingan dari panitia penyelengara Ibadah Haji (PPIH) terkait persiapan pelapasan JCH.

Pada pemberangkatan kloter pertama ini semua berjalan lancar. Namun ada JCH yang memang tertunda keberangkatannya, disebabkan sakit, dan meninggal dunia, sedangkan JCH atasnama enni Putri Sandi yang diketahui foto dalam visa tidak sesuai dengan foto dalam paspor masih dalam proses pengurusan ke pusat, kesalahan ini ada di duta besar, \" Kita masih menunggu proses pengembalian visa itu. Seandainya pemberangkatan embarkasi padang selesai, tapi visanya belum juga tuntas maka jamaah tersebut bersama suaminya akan diberangkatkan bersama kloter lain, \" tegasnya.

Dalam kesempatan itu Suardi berpesan agar JCH senantiasa menjaga kesehatan karena ibadah haji membutuhkan fisik yang prima, jamaah diminta untuk pandai-pandai menempatkan diri, ketiga bertindak santun baik dalam sikap maupun tindakan, jaga kekompakan sesama jamaah dan terakhir JCH diminta untuk saling mengingatkan , tolong menolong.

Ditemukan Beras Koper besar JCH kloter 7 yang merupakan gabungan dari 233 JCH Kota Bengkulu, 135 JCH Seluma, 73 JCH Lebong, 5 petugas Kloter dan 4 petugas TPHD telah melalui proses pemeriksaan barang dengan menggunakan x-ray. Dalam pemeriksaan itu masih banyak ditemukan JCH membawa beras, santer dan lain-lain. Tim keamanan barang terpaksa harus membongkar, dan melihat barang yang dicurigai itu. Ketua koorinator pengawasan barang Bandara fatmawati Bengkulu, Markoni menyebutkan, Sebagian besar JCH masih membawa barang-barang seperti beras, hal ini memang tidak dilarang namun akan mempengaruhi jumlah berat koper. Ada juga ditemukan tas koper JCH membawa baterai

\"Terpaksa kita membongkar tas tersebut kemudian memisahkan baterai dan senternya,\" katanya.

Dibeberkan Markoni, proses pemeriksaan barang tahun ini berbeda dengan tahun lalu, saat ini koper besar JCH yang telah masuk ke asrama langsung dimasukkan ke gudang untuk dilakukan penimbangan dan pelabelan, setelah beberapa jam dibiarkan, barulah menjelang pemberangkatan koper tersebut dilakukan pemeriksaan dan langsung disusun ke armada truk untuk diangkut ke pesawat.

\"Kalau tahun lalu begitu koper tiba langsung di periksa baru dilabel, saat ini justru sebaliknya, \" katanya.

Kloter Pertama Haji Khusus B

Pembuatan visa calon haji khusus terus dikebut oleh Kementerian Agama (Kemenag). Pasalnya, sebanyak 5.346 dari kuota 13.200 yang baru selesai. Artinya, sebanyak 7.854 belum kelar. Sedangkan, kloter pertama haji khusus dijadwalkan akan berangkat, Senin (31/8). Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Kemenag, Sofwan mengakui pembuatan visa jemaah calon haji khusus baru sebanyak 5.346 yang baru diselaikan dari kuota sebanyak 13.200. Sedangkan untuk tenggang waktu (closing date) untuk haji khusus, ketika H-7 pada wukuf atau sekitar pertengahan September 2015.

\"Makanya kita masih punya waktu untuk menyelesaikan semua paspor jemaah haji khusus dan kami optimis mampu menyelesaikan tepat waktu,\" kata dia, di Jakarta, Sabtu (29/8).

Sofwan menjelaskan, belum kelarnya 7.854 visa calon haji disebabkan berbagai faktor, seperti adanya perbaikan data, terlipat, kotor sampai tidak terbaca oleh mesin e-reader dari sistem electronic hajj (e-hajj). Untuk itu, dia menuturkan, Kemenag akan terus berkomunikasi Kedutaan Besar Saudi Arabia untuk mencari solusi.

\"Sampai saat ini, visa calon haji khusus belum ada perkembangan, dikarenakan e-reader di aplikasi e-hajj belum bisa dibuka. Jadi, kita berharap pembuatan visa bisa tepat waktu,\" ucap Sofwan.

Direktur Pembinaan Haji dan Umrah, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag, Muhajirin Yanis menambahkan, meskipun visa jemaah calon haji khusus belum kelar, Kemenag tetap meminta bagi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dapat menyiapkan keberangkatan jemaahnya.

\"Keberangkatan jemaah haji khusus tahun 1436 H / 2015 M untuk kloter pertama akan diberangkatkan pada Senin, 31 Agustus 2015 ini. Jadi, tolong PIHK mempersiapkan pemberangkatan jemaah dengan sebaik-baiknya,\" ujar dia.

Menurutnya, Kemenag akan terus membantu kebutuhan PIHK termasuk soal visa haji khusus sehingga jemaah dapat berangkat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kemenag akan bekerja secara maksimal bersama dengan PIHK, agar tidak ada kendala pada penyelenggaraan ibadah haji khusus.

Untuk itu, lanjut Muhajirin, koordinasi diintensifkan tidak hanya dengan PIHK tapi dengan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta.

\"Alhamdulillah pihak kedutaan mendukung penuh Kemenag, tanpa lelah mereka terus menjalin komunikasi dengan kita. Sehingga pengurusan visa jemaah haji khusus ini dengan mekanisme e-Hajj bisa terlaksana dengan baik. Alias lancar tanpa hambatan,\" imbuhnya. Hal yang sama juga ditegaskan Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Syaifuddin. Bahwa haji khusus akan diberangkatkan mulai tanggal 31 Agustus nanti dari Tanah Air menuju Tanah Suci.

\"Sejak kemarin proses pemvisaan mereka sudah berlangsung, sudah beberapa travel yang sudah menyelesaikan. Tapi juga sebagian atau sedang melakukan, untuk itu akan kita pantau dan cermati,\" tandasya. (247/wmc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: