Pembelian Bulog Baru 1,08 Ton

Pembelian Bulog Baru 1,08 Ton

\"SalahCURUP, BE- Memasuki pertengahan tahun 2015 ini, pembelian beras dari petani oleh Bulog Curup baru mencapai 1.080 Ton. atau belum setengah dari target yang mereka tetapkan pada tahun 2015.

\"Untuk tahun ini kita targetkan pembelian sebanyak 2.500 ton,\" ungkap Kepala Bulog Curup, Armansyah.

Namun menurut Armansyah, meskipun saat ini pembelian beras yang berfungsi untuk menyukupi stok dalam negeri tersebut belum 50 persen. Namun pihaknya optimis pada akhir tahun 2015 nanti target mereka akan tercapai sebanyak 2.500 ton.

\"Pembelian beras dari petani kita lakukan di tiga kabupaten yang kita bawahi yaitu Kepahiang, Lebong dan Rejang Lebong sendiri,\" tambah Armansyah. Terkait dengan realisasi pembelian yang telah mereka capai tersebut. Menurut Armansyah untuk bulan April pihaknya mampu membeli sebanya 255 ton, selanjutnya pada Bulan Mei sebanyak 450 ton dan pada bulan Juni sebanyak 375 ton.

\"Untuk bulan Juli belum kita kalkulasikan jumlah pembelian karena bulan Juli ini masih tersisa beberapa hari lagi,\" aku Armansyah.

Lebih lanjut ia menjelaskan, terkait dengan upaya pembelian beras yang mereka lakukan. Menurut Armansyah pembelian beras yang mereka lakukan berdasarkan Inpres No.5/2015 tentang tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras. Dimana dalam pembelian beras ini pemerintah menetapkan harga pembelian sebesar Rp 7.300 per Kg.

Lebih lanjut ia menjelaskan dalam Inpres tersebut juga diatur untuk pembelian gabah kering panen (GKP) dalam negeri ditingkatan petani dengan harga Rp7.300 per kg, harga pembelian ditingkatan pengglingan Rp3.750 per kg. Kemudian harga pembelian gabah kering panen (GKP) ditingkat penggilingan dalam negeri sebesar Rp 4.600 per kilogram dan harga pembelian di gudang Bulog seharga Rp4.650 per kg.

\"Setiap beras yang kita beli harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah,\" jelas.

Lebih jauh Armansyah menjelaskan, untuk satndar kualitas yang ditetapkan diantaranya kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimun dua persen dan derajat sosoh minimum 95 persen.

\"Mengingat pembelian beras yang kita lakukan ini masih baru sehingga kita akan terus melakukan sosialisasi kepada para petani agar para petani kita bisa menjual berasnya kepada kita untuk pemenuhan stok beras dari dalam negeri,\" tutup Armansyah.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: