Pasca Lebaran, Harga Ikan Melonjak

Pasca Lebaran, Harga Ikan Melonjak

\"ikan_melejit\"MAJE,BE- Pasca lebaran, harga ikan di Kabupaten Kaur melonjak. Hal itu menyusul menipisnya stok ikan akibat nelayan libur melaut selama lebaran. Untuk saat ini harga ikan jenis tuna kembali mencapai Rp 28 ribu di tempat pelelangan Ikan (TPI). Tentu saja harga itu akan kembali berubah setelah berada di tingkat pengecer.

“Kalau ditempat pengecer ini biasanya minimal kenaikan harga mencapai Rp 2 ribu perkilonya, “ kata Jontrabas (32), salah satu pengumpul ikan di Kecamatan Maje kemarin.

Dikatakannya, naiknya harga ikan segar ini lantaran masih banyak nelayan yang belum turun melaut. Selain pasokan ikan menurun, para pengecer ikan segar ini juga harus membayar mahal dari para penampung ikan dari nelayan. \"Dari para pemborong sendiri memang sudah mengalami kenaikan karena pasokan ikan segar dari nelayan berkurang. Imbasnya, kami juga harus menaikkan harga jual kepada konsumen,” ujarnya .

Jon menuturkan, harga per kilogram ikan bandeng segar misalnya, yang biasanya dijual kepada konsumen seharga 20 hingga 25 ribu rupiah, kini bisa mencapai 30 hingga 35 ribu rupiah perkilogram. Demikian juga dengan ikan segar lainnya seperti cumi-cumi, yang biasanya hanya seharga Rp 30 hingga 35 ribu, pasca lebaran ini, bisa mencapai Rp 40 hingga 45 ribu atau mengalami kenaikan yang signifikan.

\"Keinginan kami menjual dengan harga murah, sehingga dengan harga terjangkau, para pembeli juga akan semakin ramai. Tapi karena pasokan ikan segar berkurang, tentu kami juga mendapatkannya dengan harga tinggi,” tuturnya.

Terpisah nelayan Domi (33) mengatakan, kondisi harga ikan disesuaikan dengan kondisi hasil tangkapan dan cuaca. Jika hasil seperti sekarang ini memang tidak bisa dipungkiri harga ikan mahal. Karena yang ada ituhanya ikan jenis tuna hasil dari rumpon (bembun). Untuk mendapatkan ikan itu kami harus menempuh perjalanan tiga jam.

“Jelas dengan perjalan itu biaya yang kami keluarkan besar. Tentu saja jika hanya mendapat satu ekor tuna besar (70 Kg). setelah dipotong biaya operasional kami hanya mendapatkan hasil stabil dengan upah harian saja,” pungkasnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: