Semangat Kerja Tinggi, Purwanto Selamatkan Perusahaan Yang Nyaris Kolaps

Semangat Kerja Tinggi, Purwanto Selamatkan Perusahaan Yang Nyaris Kolaps

bengkuluekspress.com  - Menjadi Direktur Utama pada sebuah perusahaan yang hampir kolaps tentu bukan cita-cita yang diinginkan Ir. Purwanto (54). Namun kondisi itu justru yang harus dia hadapi. Semangat bekerja yang tinggi, dukungan orang-orang sekitar dan keluarga akhirnya membuat Purwanto terpacu untuk menyelamatkan perusahaan yang dipimpinnya.
Kini perusahaan dengan nama PT. Rodateknindo Purajaya yang beralamat di Jl Fatmawati No 56A Bengkulu terus menunjukkan eksistensinya. Bahkan kini sejumlah proyek tengah ditangani perusahaan itu. Seperti proyek pengaspalan hotmix di Bumi Ayu, proyek pelebaran jalan akses pelabuhan mulai dari Pagar Dewa hingga Pulai Baai.

“Saya masuk ke Bengkulu tahun 1986. Saat itulah saya mulai bergelut dengan dunia kontraktor. Awalnya saya bekerja di perusahaan swasta di Bengkulu. Nama perusahaannya PT. Batanghari,” ungkap Purwanto.

Kala itu usianya baru 28 tahun. Namun pilihannya mantap untuk menjadi seorang kontraktor. Menurutnya, kontraktor merupakan pekerjaan yang bisa memberikan kepuasan batin. “Entah kenapa waktu itu saya sangat tertarik menjadi kontraktor. Pekerjaan itu unik, saya bisa dianggap sebagai pengusaha tambang, pengusaha industri, padahal sebetulnya pekerjaan saya hanya kontraktor,” ungkap pria kelahiran Pekalongan, 17 Desember 1958.

Selain itu, dia merasakan ada kepuasan saat proyek yang ditanganinya memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. “Kalau jalan yang kita bangun, dilewati banyak orang sudah mulus ada perasaan puas. Itu yang tidak bisa didapat dari pekerjaan di bidang lain,” kata suami Soemarni Jantik ini.

Cukup lama dia bekerja di PT Batanghari, hingga akhirnya dia ditawari untuk mengambil alih PT. Rodateknindo Purajaya tahun 2000. Perusahaan itu sebetulnya bukan perusahaan baru. PT. Rodateknindo Purajaya berdiri tahun 1980. Waktu itu perusahaan masih dalam bentuk CV. “Awal tahun 2000 pemilik lama merasa tidak mampu lagi bergerak di Bengkulu sehingga dialihkan ke saya,” ceritanya.

Saat itu Purwanto mengambil alih perusahaan dalam kondisi minus. Meski demikian tekadnya cukup kuat untuk memimpin perusahaan itu. Jabatan Direktur Utama PT. Rodateknindo Purajaya resmi disandangnya tahun 2000. “Perusahaan banyak utangnya daripada asetnya. Kondisi tidak sehat akibat krisis moneter. Namun pelan-pelan kami bangun kembali perusahaan, akhirnya ada hasilnya,” katanya.

Gaji yang sering telat kala itu menjadi hal yang biasa. Namun kini kondisi tersebut sudah mampu teratasi. “Berbagai upaya dilakukan agar perusahaan kembali sehat. Tapi hal terpenting yang selalu saya jaga yakni konsistensi dalam proyek, tepat waktu, jaga kepercayaan pada pihak-pihak terkait. Instansi pemerintah maupun swasta,” ujarnya.

Lulusan Teknik Sipil Umum Universitas Atmajaya Yogyakarta 1985 ini menambahkan, awalnya PT. Rodateknindo Purajaya merupakan kontraktor umum. Semua pekerjaan ditangani, mulai dari gedung, jembatan, irigasi, hingga jalan. Namun sekitar 7 tahun terakhir perusahaan lebih fokus pada pembangunan jalan.

“Kondisi mengharuskan kita banyak bergerak di jalan. Peluang jalan lebih banyak. Akhirnya lebih terbiasa ke jalan. Orang-orangnya pun yang terseleksi sendiri di bidang jalan. Termasuk perlengkapan. Akhirnya dimantapkan ke proyek jalan juga,” bebernya.

Menangani berbagai proyek tentu tak terlepas dari polemik. Terutama menghadapi orang-orang yang tidak suka. Berurusan dengan hukum pun menjadi santapan yang lazim dihadapi. “Pasti ada (berurusan dengan hukum red), tapi yang serius tidak ada. Ada pengaduan, ada yang kecewa biasa kita hadapi. Diadukan, diperiksa itu biasa dalam bidang kontraktor. Tapi syukur sampai sekarang pekerjaannya masih termasuk kategori bagus dan memenuhi syarat,” ujarnya. (Ronal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: