Peran Pensil Tak Tergeser, Ditengah Teknologi Canggih

Peran Pensil  Tak Tergeser, Ditengah Teknologi Canggih

Melihat dari Dekat Pabrik PT Faber-Castell Indonesia \"DSC_0960\"Grup Faber-Castell Indonesia, perusahaan alat tulis tetap optimis akan terus berkembang ditengah kemajuan jaman serba canggih. Pihaknya optimis, pensil tetap akan menjadi pilihan ditengah berkembangnya gadjet atau smartphone. Terlebih, pensil akan mengaruh positif terhadap perkembangan anak-anak dibandingkan teknologi canggih saat ini.   IYUD DWI MURSITO, BEKASI Perkembangan teknologi informasi sempat memicu anggapan pensil dan pensil warna tergerus ponsel cerdas dan komputer. Peran dan eksistensi pensil dan pensil warna ke depan jadi topik Faber Castell Group di seluruh dunia. Menjadi pertanyaan besar, apakah ditengah serba  canggih ini, pensil masih menjadi relevan untuk diproduksi? Yandarmin Halim, Presiden Direktur Faber Castell Internasional Indonesia (FCII), bahwa peran pensil hingga saat ini belum tergantikan. Bahkan, perusahaan asal Jerman ini telah membuktikan,  pensil dan pensil warna terus diminati baik di Indonesia dan di luar negeri. Hingga saat ini  permintaan produk tersebut terus tumbuh dari  tahun ke tahun. Dia mengatakan, selama ini penurunan penggunaan pensil atau spidol hanya mengalami penurunan di perkantoran dan bisnis. Namun, pensil dan spidol tetap menjadi idola dikalangan sekolah.  \"Survei yang pernah kami lakukan penggunaan  pensil dan pensil warna Faber-Castel semakin meningkat dari tahun ke tahun dan pertumbuhan 10 hingga 20  persen,\" katanya. Untuk meningkatkan pertumbuhan produk Faber-Castel, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya adalah menyampaikan hasil survei yang telah mereka lakukan, bahwa perkembangan anak-anak akan lebih baik jika lebih sering bermain menggunakan pensil atau spidol. \"Survei pernah kami lakukan, ada dua kelompok anak-anak, satu kelompok yang bermain gadjet, satu kelompok lagi bermain spidol warna. Sebelumnya, kedua kelompok tersebut diberikan suasana sedih. Ternyata,  kelompok anak-anak yang bermain spidol tinggal moodnya lebih baik. Tingkat kegembiraannya lebih baik,\" katanya. Selain itu, pensil juga menjadi sarana terbaik komunikasi anak dengan orang tua. Selama ini, ditengah kesibukan orang tua, anak-anak lebih dekat pada gadjet atau ponsel pintar. \"Dengan pensil atau spidol warna, orang tua akan lebih mudah melakukan komunikasi dengan anak. hal ini akan lebih baik jika dibandingkan dengan membiarkan anak terus menerus bermain ponsel pintar, justru akan berdampak negatif,\" terangnya. Sebab itu, Faber-Castell  berani menanamkan modalnya lagi dengan untuk  perluasan pabrik PT FCII kawasan industri MM2100 di  Bekasi. Sebab, permintaan pensil dan spidol terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Saat ini Faber Castell mampu memproduksi 100 juta spidol setahun dan sebesar 70 persen di  antaranya untuk ekspor. Kini perusahaan itu telah menguasai pasar dan menjadi nomor satu di antara sembilan  jenis kategori produk alat tulis di Indonesia dan luar negeri. \"FCII anak dari perusahaan Faber Castell yang berpusat di Jerman, tahun lalu produksi FCII mencapai satu  triliun produksi, sebanyak 75 persen di ekspor ke lebih dari 35 negara , yang tersebar di Asia-Pasifik, Afrika,  Eropa, dan Amerika, dan sisanya dipasarkan di dalam negeri,\" ujarnya. Lebih lanjut, jelasnya, produksi Faber-Castell di Indonesia berkualitas sama baik dengan produk Faber Castell yang di produksi di Jerman. \"Oleh sebab itu, kami bangga karena produk pensil, spidol, pensil warna yang dipakai anak-anak di Indonesia sama baiknya yang digunakan anak-anak di Jerman, \" ujarnya. Saat ini Faber-Castell telah mengoperasikan lima pabrik di Indonesia untuk empat jenis produk, yaitu connector pen (spidol warna-warni yang dapat disambung menjadi berbagai bentuk), marker (spidol), disokong dua pabrik pensil dan satu pabrik kayu sebagai bahan baku.  Pabrik connector pen itu berlokasi di MM2100, sedangkan pabrik pensil di Bantar Gebang, Bekasi. Faber-Castell hadir di 25 negara lebih dengan pabrik di 15 negara dan produknya didistribusikan lebih dari 125  negara. Indonesia basis produksi spidol dan pensil karena kualitasnya, sehingga Indonesia boleh ekspor ke 35 negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Yang unik, walau ada pelemahan pertumbuhan ekonomi namun bisnis ini terus tumbuh. \"Sejak 14 tahun yang lalu  perusahaan tumbuh cukup baik, selalu double digit, karena itu kami konsisten dan berkelanjutan,\" tambahnya. Dari segi kontribusi pendapatan Faber-Castell Indonesia terhadap induk perusahaan menduduki urutan ketiga setelah Brazil dan Jerman.  Di bawah Indonesia itu ada Australia dan Malaysia. \"Posisi Indonesia ini masih bisa naik mengingat jumlah  penduduk Indonesia yang besar  namun secara per kapita masih rendah. Artinya, dengan penduduk sebesar ini  penjualan kita di domestik dapat lebih besar lagi,\" pungkasnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: